image

Warungasep – Seandainya dulu aku tak pernah tertarik dengan dunia musik, mungkin ketika aku memainkan alat musik, aku hanya menikmati setiap lagu orang lain yang ku nyanyikan seperti biasanya.
Bukan lagu yang ku buat sendiri, dan kunyanyikan sendiri dengan penuh perasaan mendalam dan penuh emosional, hingga terkadang saking tenggelam meresapi bahkan air mataku pun tejatuh.(lebay :p )

Musik bagiku itu bagaikan sebuah anugrah. Seakan bagiku hanya aku yang memilikinya dan orang lain sepertinya gak akan pernah ada yang sama sepertiku.

Inspirasi itu selalu datang tiba-tiba.

Bagaikan sebuah ilham yang datang dan ketika aku memainkannya seakan ada yang mengendalikan pikiranku dan gerakan tangku.
Ilham itu seakan menyuruhku
“Nih ada lagu baru, coba kau buat yang seperti ini, liriknya begini, iramanya begini…”
Setiap itu terjadi selalu dengan tiba-tiba dan tak sengaja. seperti kehilangan kendali akan diriku, tiba-tiba saja sebuah melody tercipta, sebuah lirik tersirat dan lagu pun berhasil ku buat.

Kenapa kok begini?
Kenapa kok datang lagi??

Pertanyaan itu selalu datang setiap kali aku memainkan musik, dan tiba-tiba datang sebuah inspirasi untuk membuat lagu.

Kebanyakan orang mungkin akan senang jika hal itu terjadi, tapi yang aku alami justru muncul perasaan menyesal. Atau apa ya namanya aku juga gak tau bagaimana rasanya, pokonya sulit dijelaskan, makanya saya buat postingan ini di blog.

Loh kok?

Yup… Tengah malem curcol di blog tentang persaan yang bener-bener gak jelas dan teramat sangat lebay ini aku seakan ingin mencurahkan tentang pertanyaan dalam pikiranku tentang mengapa inspirasi seni itu datang padaku?

Kenapa aku?

Kenapa aku ini mempunyai jiwa seni? Kenapa seni itu bisa menciptakan sesuatu yang justru aku tidak menginginkannya?

Itu mungkin sebuah ungkapan yang sungguh aneh bukan? Perasaan ini muncul beberapa tahun ini, setelah sekian lama aku mempunyai hobi memainkan musik dan menciptakan sebuah lagu, tiba-tiba persaan itu muncul karena…

Mengapa musik yang kuhasilkan tidak menghasilkan materi?
Langsung ke intinya saja, pertanyaannya mengapa musik yang kuhasilkan tidak ku jual saja, atau aku seriuskan tekad untuk mewukudkan dan membuat sebuah cita-cita menjadi seorang artis?
Artis yang hebat yang punya grup band atau bersolo karier karena menyanyikan lagu karya sendiri.

Wah sangat menarik. itu tentu sempat terpikirkan olehku, dan menjadi sebuah angan-angan yang selalu aku impikan. Tapi sebelum aku jauh melangkah, aku kembali disadarkan setelah aku berkaca dan melihat lebih dalam pada diri sendiri.

Pertanyaan itu adalah, seberapa hebatkah aku dibandingkan yang lain? Aku punya apa? Dan aku hanya menganggap diriku hebat dan kepedeean, hingga melupakan jika belum tentu orang lain suka dengan hasil karyaku.

Malah Lucu!!!

Jika aku mengingat hal itu justru sangat menggelikan, berpikir jika aku ini mungkin hanyalah seorang pecundang yang tak punya keberanian, gak punya pendirian dan masih labil.

Bersikap Realistis…

Stop untuk hidup dalam sebuah konsep dan mengubur semua angan dan kembali ke kehidupan sebenarnya. Kehidupan yang saat ini kujalani, dengan pendidikan yang minim dan tak punya senjata ijasah untuk bekerja.
Aku hanya menjalani takdirku, mungkin jalan yang tuhan berikan saat ini yang terbaik tetap menjadi seorang penjaga warung kopi sederhana di pinggir jalan.

Masih mendapatkan inspirasi dalam bentuk yang lain…

Selain musik, aku juga hobi nonton film. Entah kenapa hasil karya Hollywood itu merupakan racun bagiku.

Ketika 1 film yang kutonton itu berhasil meracuniku, hingga aku berimajinasi lebih jauh, tiba-tiba datanglah “hantu” itu lagi. Hantu itu memberiku sebuah inspirasi untuk membuat sebuah cerita dalam bentuk imajinasi.

Imajinasi itu terbentuk begitu saja dalam otaku, membentuk sebuah kisah fiktif yang aku karang dan hanya aku yang mengetahuinya.

Hal itu terjadi semenjak aku sekolah SD, mungkin teman-teman SDku masih ingat jika dulu aku pernah membuat sebuah buku komik sederhana berupa sketsa dari buku bekas. Dan percayakah itu masih ku lakukan sampai sekarang.

Dimana tempat menyimpan “memory”?

Berpikir bagaimana caranya aku menyimpan semua hal yang ku ciptakan dan semua imajinasi yang ku dapatkan dan selama ini hanya ada di dalam otaku? Jawabannya…

Membuat sebuah blog.

Yup… Aku buat saja sebuah blog.
Sebuah konsep blog yang menceritakan soal cerita kehidupan pribadi, terus yang memuat semua lagu-lagu ciptaanku. Lalu blog yang memuat cerita pendek karanganku… Hmmm… terbentuklah blog Warungasep.

Mungkin jika ada yang pernah melihat postingan blogku di awal-awal isinya hanyalah berupa curhatan dan kisah-kisah kehidupan Warung dan sekitar.

Dari awal tidak ada niat bagiku membuat blog yang dibaca banyak orang, atw blog informatif yang di cari banyak orang.

Tapi dikarenakan kesukaanku pada otomotif, aku juga sering membaca blog-blog otomotif, ntah kenapa aku pun berubah tertarik mendalaminya.

Sedikit demi sedikit blogku berubah haluan, melenceng dari tujuan awalnya, ku lebarkan sayap dan malah menjadi blog warungasep seperti sekarang.

Kembali galau…

Ya Alloh kok jadi gini???
Aku baru tersadar akhir-akhir ini, rasanya kok mirip seperti aku optimis soal laguku, dan kini soal blog.
Blog yang mungkin sebenarnya blog “salah arah” ini sedang berlayar menuju pulau wordads island yang penuh harta karun itu malah terdampar di pulau “ngaca dulu dong island”.

hmmm…. sebenarnya aku ini bagaimana ya? plin plan atau orang bodoh yang tolol?
sedikit lagi sampai di tempat tujuan orang-orang malah terdampar?

Kembali aku disadarkan oleh ilmu mengkaji diri. seberapa pantaskah aku menjadi seorang blogger yang tulisannya banyak dibaca orang? karena ada konsekuensinya, atau rasa tanggung jawab yang harus dipikul oleh seorang penulis akan sebuah informasi atau pencerahan yang ia berikan kepada khalayak ramai pembaca?

Sudahkah saya memilikinya???

Itulah yang membuatku berintrospeksi diri dan kembali mempertimbangkannya, apakah aku pantas dan mempunyai rasa tanggung jawab itu???

Dan hal lain yang membuatku galau adalah untuk menanggulangi tingkah ke-sotoy an ku, sepertinya ilmuku masih kurang dan banyak kekurangan.

Tapi setelah dipikir-pikir dari itu semua toh di dunia ini tidak ada yang sempurna. semua orang pasti akan selalu belajar, apalagi dari pengalaman, menjadikannya sebuah ilmu yang berharga untuk menghadapi masa depan.

Nah inti dari itu semua aku juga bingung, sebenarnya ini bagaimana sih maksudnya, apakah aku ini membutuhkan solusi, ataukah hanya sebuah curhatan yang tak butuh solusi dan cuma ingin didengarkan saja?

hmmmm…
tergantung bagaimana orang lain menyikapinya.

Adzan subuh sudah terdengar, waktunya ibadah lalu tidur. 4 jam sudah postingan ini ku buat pakai ketikan hp android yang selalu typo yang menyiksa, tapi mudah2an ada sebuah hikmah yang didapat, walaupun tidak ada juga yang penting saya dah lega telah mengeluarkan unek-unek yang telah lama ingin ku utarakan, rasanya itu seperti bucat bisul hehehe…

oh ya… judul di atas sebenarnya gak nyambung banget ya, tapi E minor adalah sebuah istilah yang identik dengan musik. tidak ada hal yang istimewa sebenarnya, apalagi adaanya sebuah filosopi. tapi E minor itu terkadang sering aku gunakan menjadi nada dasar yang aku ciptakan. rasanya jika membuat lagu dengan chord awal Em itu rawanya selalu sempurna… hehdhe…

sekian dan terimakasih…

Comments

  1. pertama, musik anugerah tuhan. itu betul. bisa juga cobaan kalo berlebih dalam melakukannya. sesuai porsinya. inspirasi datang simpan jadi lagu. segala sesuatu dengan dasar tuhan biasanya berkah pokoknya ada manfaatnya. musisi jalanan yang menghibur orang orang??? atauuuu zaman sekarang lewat youtube kang asep berkarya 😀

    kedua, soal, soal apa yach! hehe.

    langsung aja ke tanhgung jawab blogger. jika di kaskus ada level seperti kaskuser, addicted, atau apalah itu menandakan tingkat profesionalitas semata.

    coba balik ke konsep dasar saja. nlog adalah ngeblog sesuatu. maka yang perlu disharing adalah apa yang ada dipikiran. yang membuat pembaca menghargainya adalah niat penulis. tulus dan ingin suatu kebaikan ke orang lain itu akan disukai pembaca. bukan yang hanya ingin uang iklan semata. hehe.

    zudah dulu ye. mau ma’em

  2. sambungan.

    kembali ke hal blog. memberikan zesuatu yang bermanfaat rasanya hampir mutlak. karena mustahil pembaca disuguhi sesuatu yang ga dipahami. bukan aja soal isi tulisan, tapi gaya bahasa alias tata bahasa harus bisa dipahami, terus soal huruf tidak mustahil ada ketik dsngan cara alay lalu pembacanya suka.

    lalu soal ke galauan. semua orang bisa hadir dalam titik itu. takdir kita sebenarnya indah saja cuman kita yang belum tau mengkondisikannya.

    kang asep punya passion di musik. di blog. di dagelan. 3 unsur ini entertainer buangets!

    di dukung tampang entertainer sepertinya kreatifitas zaja yang harus menjadi tuntutan.

    kata laimmya seniman. usahanya perlu renungan. tafkkur. muhasabah. intropeksi diri. mengembalikan menghidupkan motivasi motivasi itu lagi. jalan jalan ke tempat wisata. yach,.namanya juga beain dengan zeni. jadi akan dirasa aneh buat yang ga ngerti seni. ya kan!

    semoga banyak datang inspirasi naru kang. biki. lagu tentang safety.riding. xixi

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak!