NGOBRAS : Ohh… Begini Ciri-ciri Orang Yang Lagi Kena Hipnotis lewat Telepon!

korban-penipuan.jpg.jpgYang baju merah, korban hipnotis penipuan melalui telepon…

Warungasep.net – Rasanya udah lama banget saya gak nulis artikel Ngobras nih pemirsa, hehe… Terakhir yang pernah saya posting adalah tentang obrolan dengan orang yang setia nunggu Honda Tiger Reborn. atau untuk lebih lengkapnya lihat di artikel NGOBRAS lainnya. Sekarang baru kepikiran bikin lagi setelah beberapa hari lalu saya mengalami pengalaman ya lumayan unik hehe, tepat tanggal 19 Agustus 2016 saya mengalami pengalaman bertemu orang yang kena hipnotis dan ini merupakan untuk pertama kalinya saya melihat secara langsung orang yang dalam kondisi tidak sadar dan menjadi korban tindakan kriminal. Ternyata orang yang dalam kondisi seperti itu mudah kita ketahui pemirsa… Jadi kisah singkat berikut ini semoga berguna bagi pemirsa yang mungkin mengalami hal seperti ini suatu saat nanti…

Ceritanya begini, ada pegawai showroom Mobil Bekas yang berada tidak jauh dari Warungasep. Ia salah satu pelanggan warung yang tiap hari datang ke Warung untuk sekedar membeli rokok maupun isi pulsa, karena kebetulan memang di warung saya ini juga jualan isi ulang pulsa. Pagi itu sekitar pukul 10.00 pagi pria yang sampai saat ini saya belum tahu namanya ini datang sambil menenteng handphone sambil berbicara dengan seseorang, yang saya dengar ia terus menjawab “iya pak, siap.. iya, ini saya lagi di counter, iya…”, si pria yang kebelutan yang kemarin memakai jaket merah ini memberikan isyarat kepada saya dengan menunjuk kertas yang berisi 2 nomor ponsel, yang artinya seperti biasa yang berarti akan mengisi ulang pulsa.

Saya tanya, “Yang berapa kang?”
si pria itu seperti acuh dan masih terus berbicara dengan HPnya sambil berkata “iya pak, siap.. siap sebentar pak, iya siap”,
lalu ia pun mulai berbicara dengan saya, tapi dengan HP yang masih menempel ditelinga…
“A, nomor yang ini sama yang ini, isi yang 100ribuan ya…”
saya jawab “siap…”,
ia masih mengobrol dan berbicara “iya pak, bentar lagi di isi dulu nomornya, tunggu pak” ucap si pria tadi…

Nah, kebetulan saat saya sedang mengetikan nomor ponsel yang tertera pada kertas tadi, kondisi kertas tersebut robek, dan pada 2 ujung nomor yang ditulis tampak tidak jelas karena posisinya pada robekan kertas. Saya pun bertanya.

“Kang, ini 2 angka lagi apa ya? sobek…” tanya saya.
Ia pun merapikan sobekan dan sedikit mengingat,
“oh 24, eh 34 ini ya?” sambil kebingungan
ia pun bertanya pada orang yang berbicara dengannya di telepon
“pak yang nomor simpati ini belakangnya 24 apa 34 ya pak? oh iya.. iya siap.. sebentar pak, tunggu…” jawabnya
“ini 24 A, isi yang 100 ya…”

Saya pun menyelesaikan ketikan transaksi pulsa, dan sambil nunggu transaksi berhasil.. saya mencoba memperhatikan pelanggan saya ini… Sebelumnya sih saya sempat curiga, kenapa si pria ini kok seperti dalam tekanan orang yang menelepon, tapi ah saya pikir ia mungkin sedang dihubungi oknum Polisi atau mungkin LSM yang minta jatah pulsa, karena di lingkungan saya banyak kantor leasing, Bank juga showroom jadi melihat hal seperti ini pernah saya alami sebelumnya. Cuma, bedanya si pria ini tampak seperti tanpa ekspresi, ia cuma duduk dan tak melepaskan telepon yang menempel ditelinga dan terus berkata “iya” dan ‘”siap” dan bahkan ketika saya selesai mengirimkan transaksi pulsa, tapi ternyata 1 nomor, pulsanya belum sampai ditujuan, orang yang berbicara tersebut terdengar seperti marah dan kesal, tapi si pria ini cuma bengong dan terus bertanya kepada saya

“sudah terkirim belum A” tanyanya
“belum kang, masih dalam proses, tunggu saja…” jawab saya..
Ia pun mencoba meyakinkan orang yang meneleponnya jika pulsanya akan diterima sebentar lagi. Tapi si penelepon sepertinya gak sabaran, dan terus menekan, itu terdengar jelas karena suara ponselnya lumayan terdengar karena posisi saya dengan si pria itu berhadapan di depan etalase konter. Awalnya saya pikir si pria ini pasti lagi berurusan sama oknum Polisi yang galak nih, sampe-sampe si pria itu seperti ditelepon orang yang mengancam kehidupannya.

Dan akhirnya, kedua nomor sudah berhasil terkirim pulsanya… Si pria ini pun lanjut ngobrol dengan si penelepon, tapi yang dengar mereka seperti tidak sedang berkomunikasi, ia hanya berkata “iya” dan “siap”, tanpa ada obrolan lain… Dan beberapa menit kemudian, si pria ini kembali berbicara dengan saya…

“A, bisa isiin yang 100ribu lagi ke nomor yang tadi” pintanya..
“wah, dua duanya ya kang” tanya saya?
“iya, ke nomor yang tadi, bisa kan disi 2 kali?
“Aduh, gak bisa kang.. saldonya kurang, tinggal dikit lagi…” jawab saya…

Waduh, disini nih saya mulai yakin jika ini ada yang gak beres… Saya pun mencoba menolaknya, dengan alasan saldo pulsanya terbatas… padahal mau isi pulsa sejuta perak pun bisa hehe… Si pria tadi pun kembali menjawab telepon

“Gak bisa pak, katanya saldonya kurang” jawabnya.. terus ia jawab lagi ‘iya pak, iya siap, bentar saya tanyakan lagi”…
Ia pun kembali bertanya kepada saya,

“apa gak bisa di isi 1 nomor saja yang ini” tanyanya
Saya jawab, “aduh gak bisa kang, saldonya kurang”
Ia pun melapor, lalu bertanya lagi…
“kalo yang 50ribuan? dua-duanya diisi 50ribuan?
“iya saldonya kurang kang, tinggal 20ribu lebih lagi” alasan saya…

Saya semakin yakin, ini orang pasti lagi kena kasus.. kok sampae segitunya diperas Polisi, hehe.. itu pikiran awal saya…
Si pria itu terus menjawab, dan meyakinkan jika memang tidak bisa, sempat saya dengar jika ia akan cari kios pulsa lain, tapi sepertinya yang menelepon menolak, tapi kemudian si pria tadi menjawab “iya ini akan saya kasih ke si mang tukang pulsanya..”jawabnya…

Nah, si pria tadi melepas teleponnya dan diberikan kepada saya, tapi sepertinya si penelepon gak tahu jika saat ia mengobrol, hp si pria tadi sudah saya pegang dan saya dengarkan.. Nah, disini pun penasaran siapa sih peneleponnya itu? dan ketika ponsel berpindah, saya sempat mendengarkan beberapa detik ucapannya, seperti ini :

“kamu ini gimana sih, kan biar cepet selesai urusannya, jadi cepetan.. nanti saya kesana.. halow halow…”
Tapi, si pria tadi mengambil hpnya lagi sambil berkata “iya pak, ini bapak ngobrol langsung sama yang jual pulsanya…”
Ponsel pun kembali berpindah ke saya, si penelopn itu bicara seperti ini :
“Mang(yang saya dengar kurang jelas entah mang atau mas, soalnya logat ngobrolnya seperti orang jawa) tolong isi lagi pulsa yang tadi 100ribu lagi” tanyanya..

Saya pun sedikit deg-degan sambil penasaran, mau apa sebenarnya orang ini, lalu saya jawab :

“aduh, maaf banget pak.. saya cuma konter kecil jadi saldonya terbatas, jadi gak bisa…”
“Lah, kan bisa kamu bisa isi saldo lagi sama agennya, terus isi lagi nomor itu 2 kali, bisa kan?
Ebuset ini orang pasti pernah jualan pulsa all operator kali ya, kok sampe tahu.. wkwkw
“aduh maaf pak, saya cuma konter kecil jadi gak akan semudah itu, saya harus setor saldo dulu…” bantah saya…
“Ya sudah sudah kalo gitu…”
“iya maaf banget pak..”

Setelah itu, tak terdengar lagi si penelopon berbicara, saya dengarkan beberapa detik tapi tidak ada suara… Saya lalu berikan lagi ke si pria tadi. Kemudian si pria tadi mendengarkan lagi omongan si penelepon itu sambil berkata seperti biasa “iya” dan “siap”. Beberapa menit kemudian si pria itu sepertinya mengakhiri obrolan, kemudian terlihat terdiam. Saya liat ia terus mengoprek hpnya, dan saya pun perlahan mengalihkan perhatian dari si pria itu, sambil menunggu ia membayar pulsa yang senilai total Rp. 200ribu lebih.

Tak lama si pria tadi terlihat menelepon lagi, tapi sepertinya ia bukan mengobrol dengan orang yang sebelumnya, karena dari obrolannya terdengar menggunakan bahasa Sunda. Tapi, dari perbincangannya ia sedikit kesal, saya pun gak terlalu mendengarkan percakapan mereka karena kebetulan ada pembeli lain datang.

Beberapa lam kemudian, si pria itu membuka dompet. Wah, akhirnya nih orang cepet pergi juga gumam saya, soalnya ya gitu mencurigakan banget gitu. Ia bertanya, “Berapa semuanya A???” tanyanya, saya jawab “semunya jadi Rp. 204.000 kang”… Tapi, mungkin karena menyadari uang didompetnya kurang, ia pun terus mencari disetiap saku celana dan jaketnya, tapi tetep gak nihil. akhirnya ia pun bilang “aduh, kurang nih A, gimna ya? aduh…” saya cuma tersenyum saja… terus ia bilang lagi “A, saya mau ke temen yang tadi nelpon dulu ya, nagih uangnya, jadi gimana kalo saya nyimpen konci mobil saya saja, nanti saya kesini lagi, gimana???” pintanya..

“Wah, gimana ya hehe…” awalnya saya juga rada-rada sedikit nolak, pertama saya curiga ni orang mau nipu? tapi saya juga berpikir justru ini orang lagi di tipu, tapi ya berhubung saya tahu orangnya, ya walaupun belum kenal tapi ia memang kerja di dekat warung juga, pikir saya ah jika nanti ada apa-apa datengin saja showroomnya, pikir saya gitu… “Ya, sudah gapapa kang, silakan”. Si pria itu pun memberikan kunci sama gantungan kuncinya. Ia pun pergi dengan tergesa-gesa…

Tapi, sial pas saya lihat kunci yang dia titipin cuma kunci motor! Tapi, kebetulan gantungan kuncinya itu dompet kecil, pas say lihat dalemnya ternyata ada STNK yang memang STNK Motor yang memang masih berlaku, tapi ya lumayan lah saya simpan buat jaminan. Beberapa lama saya pun sempat bertanya ke tetangga samping showroom tersebut tentang orang yang tadi datang ke warung, dan ia mengiyakan jika orang itu memang suka berada disana di showroom, tapi bukan karyawan, tapi terlihat seperti calo atau makelar Mobil Bekas.

Oke, saya pun beraktifitas seperti biasa…. Dan akhirnya selepas Isya si pria itu pun datang lagi ke Warung…

“Musibah A, ternyata saya itu tadi kena tipu, kena hipnotis, aduuhh…” si pria itu pas datang langsung blak-blakan…
“Wah, serius kang… pantesan tadi rada aneh gitu pas neleponnya, si akang kaya mau aja disuruh-suruh hehe…” jawab saya
“iya, bener-bener gak sadar saya, bener-bener sial banget hari ini…” katanya
“wah, itu gimana ceritanya bisa gitu kang, awalnya? tanya saya
“Tadi pagi-pagi itu saya dapet telepon, ya seperti biasalah saya kan tukang jual beli mobil, yang saya inget itu dia kenal sama sianu(temennya si pria tadi), ngakunya sih orang …(lupa daerah mana nyebutinnya), nah lama-lama kelamann ngobrol kok saya juga jadi kayak nurut saja sama dia, nyuruh beli pulsa, ya makanya tadi saya kesini…” ceritanya..
“Oh pantesan, tadi si akang lagi kaya dimarahin gitu, tapi dalam hati saya kok si akang gak ngelawan gitu?”
“Lah, padahal tadi tegor saya A, hehe… iya memang bener-bener gak sadar saya, bener-bener sial.. tapi untung cuma pulsa, gak ke ATM hehe, abis duit saya…”
“iya ya, biasanya suka digiring ke ATM, tapi ini digiring buat beli pulsa, aneh kang, terus gimana akan tahu orangnya?” tanya saya lagi
“iya, makanya dia bilang kan temennya sianu(lupa namanya 😀 ), pernah beli mobil sama dia, terus saya telepon dia… Dan memang bener memang dia itu pernah jual beli sama si penipu tadi… Terus saya tadi datengin rumahnya, bareng-bareng nyari itu orang, investigasilah ceritanya… dan dapet alamatnya ternyata di daerah Situ Gede… Langsung saja tadi saya cari kesana, ternyata memang bener, orang yang saya cari emang buronan, pemain ternyata…(Pemain disini artinya tukang mempermainkan leasing atau apa ya namanya ya tukang kriminal lah istilahnya hehe).” ungkapnya…

Ya akhirnya, dia pun pamitan dan pulsa yang diambil si penipu itu pun dibayar sama si pria tadi… Ia pun berujar, biarlah mungkin ini menjadi teguran tuhan dan jadi musibah, semoga nanti rezekinya bisa diganti dengan yang lebih besar lagi.. aamiin…

Ya mungkin itulah pemirsa pengalaman yang bisa bagi, pengalaman bertemu langsung dengan orang yang sedang dalam kondisi sedang terhipnotis atau orang yang sedang dalam kendali sihir orang lain yang sedng melakukan aksi kejahatan. Bisa disebutkan ciri-cirinya adalah :

  • Seperti orang yang kebingungan
  • Tatapan kosong
  • Jika ditelepon orang yang terkena hipnotis menjadi seakan dikendalikan oleh seseorang jadi mudah disuruh-suruh
  • Jika ditelepon, ponsel tidak akan lepas dari telinga, karena di awalnya sipelaku menyuruh untuk tidak menutup ponsel
  • Tidak melawan walaupun dicaci-maki
  • Terlihat berkomunikasi tapi tidak aktif berbicara, cenderung pasif atau hanya menjawab saja

Lalu apa lagi ya??? Sebisa mungkin jika pemirsa punya kerabat, keluarga atau mungkin orang sekitar yang dalam kondisi seperti diatas, kondisi abnormal yang mungkin dirasakan oleh pemirsa, bisa pemirsa ingatkan, tegur dan suruh baca istigfar.. semoga bisa terhindarkan dari aksi kriminalitas seperti yang menimpa si pria berbaju merah tadi, Semoga berguna… 🙂

Yang ini juga masih bertema Penipuan, baca :

Hati-hati jika menemukan amplop berisi cek Rp 2 Milyar

Baca juga yang menarik lainya :

Ditulis oleh Warungasep.

Kontak Warungasep.net :

Posted from WordPress for Kalkulator<

10 Comments

  1. kalo ane juga pernah ngalamin 2 kejadian mang, yang kena tetangga ane, pertama ditelpon,ngaku2nya keluarga diajak ketemuan hari itu juga,ludes emas dibadan sama duitnya juga, untung dia nggak begitu jauh dari rumah,pulangnya jalan kaki kebingungan pas sadar nangis2 deh.

    ada juga telpon macem penipuan gitu, temen kerja ane ceritanya orang tuanya ditelpon orang nggak dikenal dan bilang anaknya kecelakaan dijalan, trus orang itu minta uang dulu buat biaya rumah sakit biar bisa segera diurus, nah saking paniknya si ibunya dia langsung meluncur ke tempat kerja ane mang sama bapaknya,untungnya mereka tau alamat kerja ane, si ibunya nangis2 nyariin anaknya, lah wong anaknya lagi makan bareng ane dan yang lain ditempat kerja.hahahahaha

    untung paniknya langsung nyamperin,klo langsung transfer kan bisa abis mang

  2. Wah yg gituan dr thn 2012 saya dah pernah ngalami mas, kebetulan sy emang counter hp.kalo sy itung2 sekitar 30-an org dah ada yg sy tlg sadarkan dr penipuan hipnotis spt itu kang.

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak!