Tes Ride Honda PCX 150, Akhirnya Ada Skutik Honda Yang Sudah Lama Dinantikan

Warungasep.net – Seperti biasa, ketika motor baru rilis maka pihak panitia juga menyediakan sesi tes ride bagi para wartawan media, Blogger dan Vlogger yang meliput acara. Nah, saya pun dapat kesempatan langka ini nih pemirsa, tentunya rasa penasaran akan sosok skutik maxi pertama produksi PT. Astra Honda Motor ini akan segera terjawab, termasuk para pemirsa pembaca blog ini juga yang ikut kepo tentang apa testimoni dan hasil review Honda PCX 150 atau kita sebut saja Honda PCX Lokal ini.

Acara launching Honda PCX berlangsung di kawasan Jakarta International Expo, PRJ Kemayoran Jakarta yang digelar hari Rabu tanggal 7 Februari 2018 pekan kemarin. Dan sesi tesride-nya pun dilakukan di area parkirnya yang cukup luas. Cuacanya pun saat itu mendukung banget, gak ujan padahal saat itu Jakarta diguyur hujan tiap hari, beruntung banget nih pemirsa, hehe… Sayangnya, sesi tesridenya bergiliran dengan para awak media yang terlebih dahulu di sore hari, sehingga kita kebagian sesi terakhir, jadi terpaksa deh tesride dilakukan malam hari.

Ada sekitar 10 unit Honda PCX baru yang masih kinyis-kinyis dan bau dealer yang kita tes secara bergantian, saya kebagian sesi ke-2 nih, dan saat itu coba Honda PCX yang warna merah… Yuk kita coba jajal. Tak lupa juga pake helm, Jaket, gloves dan pelindung sikut dan kaki yang menjadi standar #cari_aman AHM guna mengkampanyekan safety riding mereka.

Oke, duduk diatas motor ini dengan tinggi jok sekitar 765 mm terasa memang sedikit agak jinjit buat saya yang punya tinggi badan 167cm, bukan karena joknya yang tinggi tapi joknya agak sedikit lebar jika kita dibandingkan Vario, perbedaanya posisi jok belakang agak sedikit lebih tinggi, dan juga lebih panjang. Busa joknya? jangan ditanya, masih tetep keras seperti skutik Honda lainnya, hehe kulit joknya pun gak licin agak kasar gitu, jadi ketika dipakai riding diatasnya posisi kita masih diam tetap pada posisi duduk, gak perlu ngegeser-geser posisinya, karena sudah pas banget.. Dan yang pasti saya gak ngerasain lagi bagian kaki terutama lutut yang mentok sayap depan seperti di Vario, kaki lebih leluasa, bisa selonjoran juga nih pemirsa. Sayang nih, kok baru nyadar waktu saya tesride gak ada yang motoin, hiks.. giliran kelompok kedua sih, hehe…

Ergonomi Honda PCX lokal ini juga lebih rilex dan santai, posisi stang lebih tinggi dari Vario, pandangan mata bisa lebih leluasa ke depan karena windshiled gak terlalu tinggi, yang paling saya suka adalah ketika melihat tampilan dasbor speedometernya yang wuiih mewah banget, terasa naik mobil nih pemirsa, layar speedometer negative LCD digital terlihat lebih luas sehingga kita bisa melihat lebih jelas.

Mau nyalain motor cukup bingung juga, lho mana kuncinya? eh lupa kalo motor skutik terbaru Honda ini sudah gak pakai kunci konvensional lagi tapi sudah pakai keyless, atau sudah pakai remote… Wah, masa depan udah dimulai nih pemirsa, hehe… Putar kuncinya cukup menekan knop mirip kompor gas, gak perlu buka penutup kunci dan masukan anak kunci, jadi lebih praktis, tinggal pencet remote, putar knop dan tekan starter, nyala deh.. Ya, walaupun bukan motor skutik yang pertama pakai teknologi ini di Indonesia, setidaknya kini pemirsa bisa dapatkan fitur canggih ini di produk Honda ini untuk pertama kalinya.

ACG starter membuat starter motor yang juga pakai fitur USB Charger ini senyap, putar throttle gas pertama kalinya motor cukup responsif… Terbiasa dengan Vario yang saya pakai tiap hari yang geredeg dan geter hebat, di PCX ini gak kerasa, motor masih baru sih ya, hehe… Duh, baru segini aja udah kepengen gantiin skutik yang dirumah nih pemirsa, walaupun skutik ini punya berat sekitar 132 untuk versi ABS dan versi standar lebih ringan 1 kg, eh tapi terasa lebih ringan juga nih, jadi sepertinya juga gak akan terlalu jadi halangan buat dipakai pengendara cewek. dan memang buat yang pertama nyoba pasti akan merasa motor ini punya dimensi lebih tinggi dan lebar banget dibanding skutik Honda lainnya, ya namanya juga skutik maxi atau gambot.

Layout trek yang kita pakai tes ride, seperti pada gambar diatas… Pertama kita disuguhkan trek lurus beberapa puluh meter, kemudian ketemu belokan memutar kearah kiri kemudian disuguhkan cone-cone yang mengharuskan kita malaju jig jag dan sedikit slalom, kemudian ada simulasi polisi tidur hingga ke garis finish.

Kita mencoba sekitar 3 putaran, 1 kali buat nyobain treknya, kedua untuk nyoba akselarasi motornya dan ketiga ngetes performa dan rem ABSnya. Oke, di putaran pertama saya coba dulu treknya, ngetes malam hari kita juga bisa ngetes bagaimana pencahayaan dari dual lampu LED PCX ini, dan sayangnya karena area tesride yang cukup terang dengan lampu parkiran sehingga kita gak terlalu bisa membuktikan gimana jangkauan lampu si PCX ini. Diputaran pertama, terasa banget, ternyata PCX ini punya handling yang oke banget, buat miring-miring juga lebih mantap berkat ban yang lebih lebar 100/80-14 untuk depan dan 120/70-14 juga suspensi belakang yang dibuat lebih keras dibanding skutik Honda lainnya, hal ini juga karena perubahan frame dan jarak sumbu roda yang dibuat lebih kompak sehingga yang kita rasain skutik gambot terbaru HOnda ini terasa lebih lincah buat bermanuver dan gak ngebuang.

Yupz.. Shockny memang lebih keras tuh pemirsa, terutama saat dipakai melewati polisi tidur gitu, tapi definisi keras ini bukan berarti keras dalam artian shock yang kaku seperti shock KW ya, tapi lebih membuat motor gak terlalu mentul-mentul dan membuat motor lebih mantap saat menikung, dan ketika dipakai berboncengan testimoni dari mang Kobay sama Vandra yang melakukan tes tandem, mengaku jika suspensi PCX ini lebih pas dipakai boncengan.

Di putaran kedua, coba di trek lurus buat mencoba kemampuan performa tenaga si PCX ini… Dengan power sekitar 14,7 Ps ini (Baca lengkapnya di artikel : Spesifikasi Honda PCX )sukses membawa saya yang punya berat badan 84 Kg ini berkaselerasi lebih cepat diatas skutik gambot ini, ya walaupun sepertinya masih kalah soal performa skutik rivalnya sebut saja Nmax dan Aerox yang sudah pakai VVA, tapi gak ada gejala ngeden seperti pakai skutik 110cc sih pastinya, hehe yang saya suka juga suara knalpotnya yang cukup garing khas skutik Honda, suara ngorok? sepertinya gak ada nih, sayangnya trek lurusnya kurang panjang nih, cuma sekitar kurang dari 100 meter keyaknya, sehingga gak bisa menggali topspeed, cuma 60 kmpj saja yang saya dapet, hehe

Dan di putaran ketiga, pihak panitia kita disarankan untuk mencoba performa rem Antilock Braking System atau rem ABSnya, kita dites dari posisi dalam keadaan diam, lalu melaju secepatnya lalu hard braking di titik yang dituju menggunakan hanya rem depan saja, soalnya rem ABS Honda PCX ini hanya rem depan saja alias satu chanel, jadi kalo ngerem dua-duanya ya gak akan optimal, iya sih saya masih belum ngerti nih soal ABS satu chanel ini pemirsa, hehe Dan yupz, kembali geber dari posisi diam ke titik yang ditunjuk untuk mengerem keras hanya rem depan saja, wah pasti kalo pak Sucahyo Aji komentar, pasti ngebully nih, soalnya ngerem pake rem depan saja. Dan hasilnya, motor berhenti dengan sempurna ke titik yang dituju, rem gak ngunci seperti saat kita ngerem pakai skutik konvensional(tanpa ABS atau yang pakai CBS) dan juga memang gak berasa denyutan ABS-nya yang khas, malah saya berpikir, beneran gak sih skutik ini pake ABS?? Kok gak ada bedanya, tapi memang terasa banget ngeremnya jadi lebih aman, terutama saat kita melakukan hard braking.

Terakhir untuk review ini, dibanding apa yang saya sebutkan diatas, faktor yang lebih menentukan apakakah pemirsa akan beli motor ini atau tidak adalah desain dan harga… Untuk masalah desain, kalo menurut saya pribadi juga memang gak sesuai ekspektasi sih ya, pengennya sih PCX ini walaupun memang ada peningkatan spesifikasi, fitur, handling dan performa, tapi modelnya gak terlalu berubah dari PCX lawas, kenapa gak punya desain baru seperti layaknya Honda Forza 125 di Eropa gitu, ya tapi itu kembali ke masalah selera sih ya, apalagi karena produk ini diberi nama Honda PCX,dimana merupakan salah satu produk global Honda jadi desain yang dipakai akan sama seperti yang dijual di negara lain di seluruh dunia.

Lagi pula, jika pemirsa melihat secara langsung, baik PCX Lawas atau PCX lokal ini pun sama-sama memiliki aura motor skutik premium yang mewah dan elegan juga everlasting alias desainnya gak negbosenin, bukan skutik bergaya sporty sudut tajam-tajam bak pisau silet dan beraura motor balap. Konsumen Indonesia juga cukup beruntung, karena ada perbedaan fitur termasuk adanya rear disc brake, ban yang lebih lebar dan juga adanya fitur rem ABS. Jika belum tahu, Honda PCX Thailand atau PCX Vietnam justru gak ada fitur yang saya sebutkan diatas.

Dan soal harga, Honda PCX lokal ini dibandrol dengan harga termurah Rp 27,7jutaan untuk versi standar dan Rp 30,7jutaan untuk versi rem ABS. Harga ini tentu lebih murah dari harga PCX dinegara tetangga, sebut saja di Thailand, skutik PCX disana dibandrol dengan harga termurah Rp 34jutaan, dan masih teromol dan belum ABS, jadi konsumen Indonesia lebih beruntung nih pastinya, tapi memang jika dibandingkan dengan rivalnya seperti Nmax dan Aerox tentu akan sangat berbeda, skutik Maxi Yamaha tersebut lebih murah, walaupun sama-sama pakai ABS dan keyless(AEROX 155), dan PCX punya kelebihan pada fitur dan desain.

Kesimpulan yang saya dapat soal PCX lokal ini adalah, Akhirnya ada skutik Honda yang pantas dimiliki dan skutik Honda yang kita tunggu selama ini, maksudnya jika pemirsa mencari skutik Honda dan melihat line up motor skutik yang mereka jual, maka mentok di varian Honda Vario series saja yang berada di segmen paling atas, walaupun selama ini PCX juga sudah hadir sejak lama serta ada juga Honda SH150 yang dijual mulai tahun lalu, tapi skutik tersebut masuk kedalam jajaran skutik premium dan punya bandrol yang setara Motuba atau sebut saja mahal dan gak rasional untuk sebuah skutik 150cc, dan dijual di dealer yang terbatas, yaitu hanya di dealer wing dan hanya di kota besar saja.. sedangkan orang di daerah gimana? tentu akan sedikit terhambat, beda dengan Honda PCX lokal ini pemirsa, skutik dengan remote keyless ini bisa dibeli di semua jaringan dealer AHASS di semua daerah di Indonesia, jadi sebut saja orang kampung pun bisa beli skutik premium ini pemirsa…

Vario, kenapa dengan Vario? Apakah Vario tidak pantas dimiliki? Saat ini, seiring dengan perkembangan jaman, tentu konsumen menginginkan sesuatu yang baru dan lebih dari sekedar kendaraan bisa, jika sebelumnya konsumen skutik Honda hanya mentok di Vario series yang hanya punya fitur terbatas seadanya untuk kendaraan mereka, dan terkendala untuk membeli skutik premium, kini harapan untuk memiliki varian skutik yang lebih lengkap fiturnya, lebih oke desainnya, lebih value harganya juga dapat pride saat memilikinya bisa pemirsa dapatkan, karena AHM sudah menghadirkan skutik premium Honda PCX yang lebih terjangkau harganya, tapi justru dengan kelebihan fitur dan performa dan handling yang lebih bagus dari PCX sebeumnya juga skutik Honda lainnya. Jadi kurang apa lagi coba? Bener kan, akhirnya pemirsa bisa punya skutik yang sudah lama ditunggu dan juga lebih pantas dimiliki, buat semua orang, gak cuma konsumen yang ada di perkotaan tapi di seluruh daerah di Indonesia bisa memilikinya.. maaf jika kurang lengkap, dan jika ada kesalahan penulisan tolong dikoreksi, semoga berguna…

Baca juga yang menarik lainya :

Kontak Warungasep.net :

  • Email : [email protected]
  • Facebook : Warungasep.net
  • Blogspot : Motorjipi.com
  • Twitter : @Warungasep
  • Instagram : Warungasepnet

Ditulis oleh Warungasep. <

16 Comments

  1. Kang, bikin artiket yang lucu2 lagi kang, kaya yang dulu pernah buat artikel disuruh majikan cuci motor vario. Lucu pisan euy,
    jangan motor terus…

    • Hahaha iya sih, cuma ya gitu masalah waktu euy, sy ngetik artikel tengah malem, pagi sama siang waktu istirahat jadi bener2 mamfaatin waktu luang doang, gak.full ngeblog sih

  2. Ke Jiexpo mah.. asal pasti diantar jemput ku penyelenggara Mang…
    mun henteu, waduh.. dina acara Jakarta Fair nu rame wae.. asli marakayangan, euweuh angkutan, hiih..

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak!