Test Ride MOtorCINta VX-100

Assalamu’alaikum…

Selamat dini hari pemirsa,malam ini saya bangun dini hari,pas lihat jam,kayaknya masih bisa saya untuk melakukan sholat tahajud,dingin sekali cuaca malam ini,nyentuh air saja seperti air es,tapi itu merupakan satu tantangan dan godaan untuk melakukan ibadah dimalam hari.

Sesudah sholat,lalu membaca beberapa surat Al-Qur’an,tapi ternyata waktu subuh masih lama pemirsa,maka saya putuskan untuk online saja.

Hari kemarin karena Warungasep buka 24jam sampai pagi,saya pulang ke rumah mertua saya pada waktu subuh,karena kebetulan Istri dan anak saya tinggal disini untuk sementara waktu sebelum rumah saya selesai dalam tahap pembangunannya.

Kemarin sih sebenarnya niatnya pengen liat fenomena alam balap liar yang tempatnya tidak jauh dari sini,tepatnya di jalan baru yang baru selesai pengerjaannya dan selelu dipakai oleh para masyarakat untuk berkumpul dan menonton balapan di sore hari.

Namun ternyata hal itu gagal dilakukan karena motor saya dipakai sama istri,waduh terpaksa deh cuma diem dirumah nemenin anak 😀

Tapi ada yang mengalihkan pandanganku di sore kemarin,saya lihat sesosok motor yang sangat tidak asing bagiku,motor yang menjadi bagian dari sejarah hidupku,yang sekarang dipakai oleh mertua saya,karena saya sudah lama memakai motor yang baru si Vario,ini dia si MOCIN MOtorCINTA VIAR VX-100

Hahaha… Simotor klonengan suprax tahun 2004 merk Viar buatan Taiwan,bener-bener gk nyangka saya ternyata motor ini masih “eksis” sampai sekarang dipake oleh Mymertua bekerja setipa hari.

Dulu saya pernah bilang ke mertua saya,
“Bapa,kalo bisa motor ini jangan sampe dijual karena motor ini banyak sejarahnya”.

Motor ini memang menjadi bagian dari perjalanan hidup saya,saya ingat dulu waktu beli motor ini 2nd senilai Rp.2.800.000 rupiah,adalah hasil kerjakeras saya sendiri pada waktu itu,saya berdagang,menabung recehan rupiahdemi rupiah dari berjualan bensin eceran 2tak didepan rumah,karena kebetulan rumah saya berada dipinggir jalan dan sangat strategis karena tempat mangkalnya angkot-angkot angkutan pedesaan pada waktu itu.

Tapi ternyata usaha ini tidak berlangsung lama,karena di Kota Tasikmalaya pada waktu itu dalam tahap pembangunan,Terminal bus,berpindah tempat maka otomatis jalur angkutan pun berubah,maka angkot yang biasanya mangkal disepan rumah,sekarang berpindah.

Usaha saya sepi,omset penjualan menurun,ditambah lagi jarak 200 meter dari tempat saya berjualan,dibangun sebuah SPBU baru,terpaksa sayapun menutup usaha ini.

Tapi saya memutuskan untuk mengganti profesi dari berdagang menjadi bekerja di sebuah toko dan bengkel di daerah Nagarawangi,yang merupakan kawasan yang banyak bengkel dan toko otomotif di Tasikmalaya.

Saya pun bekerja cukup lama,itu juga karena kerja saya dinilai sangat bagus,karena kerja saya itu sebagai kurir pembawa barang dari gudang ke Toko,dan saya sangat mengandalkan motor ini,karena jarak antara gudang yang berada di Jl.Empang menuju toko melewati pusat kota dan juga Jl.Tentara pelajar lalu memutar ke Jl.HZ Musthofa yang terkenal akan kemacetannya ditempuh dalam waktu 8menit saja,padahal karyawan toko yang lain biasanya bisa 30menit karena macetnya. 😀

Dan motor ini bisa mengatasi segala masalah itu,dan banyak lagi dari mulai dikejar2 Polantas,Nabrak truk pasir,wah udah gak kehitung berapa kali terjatuh,tapi masih bisa bangun dan berlari hingga saat ini,amazing…


Motor ini juga aman dari tilang,karena tetangga saya yang Polantas,ketika motornya mogok sering memakai motor ini ketika bertugas menjaga perempatan,jadi otomatis para polisi yang lain sudah mengenal motor ini yang selalu dipakai juga oleh Polisi.suatu keuntungan juga kan.

Motor ini juga menjadi saksi sewaktu saya akan menuju ke pelaminan,saya ingat ketika 1minggu menuju hari H,motor ini mendadak rewel,pertama ban depan mendadak bocor dan sobek,terpaksa ganti ban FDR Genzi,terus 3hari menuju hari H ketika akan menuju ke KUA melakukan apa itu namanya yang dikasih nasehat bla,bla,bla sama orang kantor itu,nah itulah pokonya,waktu itu mendadak mogok dan ternyata masalahnya pada pengapian dan terpaksa ganti spulnya.

Tapi ternyata itu sebuah tantangan menuju kebahagiaan,dan alhamdulillah motor ini ternyata sudah menjadi saksi perjalan hidup saya,dari mulai nol,seperti dalam foto ini,ketika motor ini didepan Warungasep versi pertama:

hingga akhirnya saya terpaksa menganti tunggangan saya dengan si Matic Vario,alasannya sih karena motor ini bisa fleksibel,bisa buat belanja juga dipake sama istri,yang gk bisa pake motor manual,dan sekarang motor ini dipakai sama Mymertua dan jaya sampai kini dan nanti,insyaalloh

Begitulah cerita tentang motor yg penuh sejarah.

44 Comments

  1. Salam kenal Kang, wah ternyata motor bersejarah ya…dan ternyata kuat itu motor. Saya jg pakai Viar Star Cx sejak februari 2010 untuk bekerja dan sampai sekarang masih baik2 saja.

    • Star cx itu yang mirip supra x ya? 🙂 motor ini lumayan,asal perawatan rutin seperti ganti oli,servis karburator dll,insyaalloh panjang umur,motor saya juga sudah 10tahun blm pernah turun mesin… 🙂

  2. mang uing kamari arek kateun ente,gs stanby hareupeun pull bus budiman,d tlponan hayoh,nepi d angkat ku pmjikan ente,eh ente kr blik ck pmjikan ente 😈 kapaksa weh blik deui 🙁 hese euy arek ulin ka org sibuk mah 🙁

2 Trackbacks / Pingbacks

  1. ▓ Ini Alasannya Kenapa Saya Milih Honda Vario… ▓ | Warungasep.com
  2. Warungasep Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1437 H Mohon Maaf Lahir dan Batin | WARUNGASEP★★★☆☆

Leave a Reply to old bladeCancel reply