Warungasep – Selamat pagi pemirsa,kali ini saya posting lagi tulisan konsep saya beberapa waktu lalu,karena saya akhir2 ini lagi sibuk jadi belum sempat ngetik,jadi saya share sedikit pengalaman yang unyu-unyu.
Beberapa tahun yang lalu,saya mendapat amanat untuk mengambil barang di sebuah toko yang alamatnya sudah saya dapatkan,saya pun pergi mencari,namun sayang,toko tersebut tidak terdapat nama/spanduk,jadi saya pun bertanya kepada masyarakat sekitar,setelah dipastikan,maka saya pun yakin jika toko tsb adalah yang saya tuju.
Saya: “assalamu’alaikum…”
Pak Haji:”ya.. Mau beli apa?”
Saya: “apa benar ini tokonya Bapak Uun?”
Pak Haji: “bukan,ini tokonya Pak Haji,mungkin salah alamat”.
Setelah itu saya benar2 berpikir jika saya salah alamat,maka saya pun kembali menanyakan ke masyarakat setempat tempat tadi saya bertanya,dan mereka pun kembali menegaskan,jika memang benar pemilik tokonya bernama Bpk Uun,dan salah seorang berkata:
“iya memang itu tokonya pak Uun,mungkin aa gk bilang nama Hajinya,jadi ia gk ngaku,coba sekarang balik lagi dan tanya,apa benar ini toko pak “Haji” Uun gitu”
Setelah saya mendengar saran itu,dan benar ternyata pemirsa,memang si bpk itu memang harus disebut “haji” kalo gk pakai password itu,maka saya belum beruntung,wkwkwkwkw
Dari situ saya berpikir,kok istilah nama gelar “haji” itu begitu lumrah ya,untuk menandakan status strata sosial dimasyarakat,padahal justru hal tersebut apakah tidak menjadi terdapat unsur “Riya” ya,tapi entahlah,ilmu saya terbatas untuk itu,namun begitulah adanya,inilah Indonesia.
Bicara mengenai itu,saya bertanya kok kenapa kita yang melakukan Ibadah haji yang merupakan rukun Islam yang ke 5,yang hukumnya Fardu A’in,atau dengan kata lain,wajib dilakukan bagi muslim yang mampu,lalu mengapa di negara kita,pergi haji,pulangnya langsung dapat gelar,seperti mahasiswa yang habis wisuda,ternyata inilah sejarahnya:
Gelar haji Konon hanya dipakai oleh bangsa melayu.Tidak ada dalil yang mengharuskan jika setelah menunaikan ibadah haji harus diberi gelar haji/hajjah. Bahkan sahabat Rasulullah pun tidak ada yang dipanggil haji.
Sejarah pemberian gelar haji dimulai pada tahun 654H, pada saat kalangan tertentu di kota Makkah bertikai dan pertikaian ini menimbulkan kekacauan dan fitnah yang mengganggu keamanan kota Makkah.
Karena kondisi yang tidak kondusif tersebut,hubungan kota Makkah dengan dunia luar terputus,ditambah kekacauan yang terjadi,maka pada tahun itu ibadah haji tidak bisa dilaksanakan sama sekalai, bahkan oleh penduduk setempat juga tidak.
Setahun kemudian setelah keadaan mulai membaik,ibadah haji dapat dilaksanakan.Tapi bagi mereka yang berasal dari luar kota Makkah selain mempersiapkan mental,mereka juga membawa senjata lengkap untuk perlindungan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.Dengan perengkapan ini para jemaah haji ibaratkan mau berangkat ke medan perang.
Sekembalinya mereka dari ibadah haji, mereka disambut dengan upacara kebesaran bagaikan menyambut pahlawan yang pulang dari medan perang. Dengan kemeriahan sambutan dengan tambur dan seruling, mereka dielu-elukan dengan sebutan “Ya Hajj, Ya Hajj”. Maka berawal dari situ, setiap orang yang pulang haji diberi gelar “Haji”.
Gelar Haji di Indonesia
Di zaman penjajahan belanda, pemerintahan kolonial sangat membatasi gerak-gerik umat muslim dalam berdakwah,segala sesuatu yang berhubungan dengan penyebaran agama terlebih dahulu harus mendapat ijin dari pihak pemerintah belanda. Mereka sangat khawatir dapat menimbulkan rasa persaudaraan dan persatuan di kalangan rakyat pribumi, lalu menimbulkan pemberontakan.
Masalahnya, banyak tokoh yang kembali ke tanah air sepulang naik Haji membawa perubahan. Contohnya adalah Muhammad Darwis yang pergi haji dan ketika pulang mendirikan Muhammadiyah, Hasyim Asyari yang pergi haji dan kemudian mendirikan Nadhlatul Ulama, Samanhudi yang pergi haji dan kemudian mendirikan Sarekat Dagang Islam, Cokroaminoto yang juga berhaji dan mendirikan Sarekat Islam.
Hal-hal seperti inilah yang merisaukan pihak Belanda. Maka salah satu upaya belanda untuk mengawasi dan memantau aktivitas serta gerak-gerik ulama-ulama ini adalah dengan mengharuskan penambahan gelar haji di depan nama orang yang telah menunaikan ibadah haji dan kembali ke tanah air. Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Pemerintahan Belanda Staatsblad tahun 1903. Pemerintahan kolonial pun mengkhususkan P. Onrust dan P.Khayangan di Kepulauan Seribu jadi gerbang utama jalur lalu lintas perhajian di Indonesia.
Jadi demikianlah,gelar Haji pertama kali dibuat oleh pemerintahan kolonial dengan penambahan gelar huruf “H” yang berarti orang tersebut telah naik haji ke mekah.Seperti disinggung sebelumnya,banyak tokoh yang membawa perubahan sepulang berhaji,maka pemakaian gelar H akan memudahkan pemerintah kolonial untuk mencari orang tersebut apabila terjadi pemberontakan.
Sumber:google
Woh… asli baru tahu..
Nuhun Inpohna Kang H. Asep… 😀
http://komputermotor.com/2014/04/16/video-kartun-motogp-austin-2014-gak-bosenin-kayak-racenya-d/
Siap… Gening teuacan berangkat kerja?libur sugan… 😀
Sambil prepare ieu teh Kang… 😀
Prepare teh naon??? Moe pare sugan??? Hahahaha 😀
Nama saya sengaja samarkan.. 😀
gila gelar..
Hehe banyak yang kayk gitu 😀
kalo di daerah ane,
gelar haji tp pelihara tuyul dan pesugihan, ntah ibadah haji macam gimana disana.
gelar haji tapi budidaya riba, utang berbunga.
gelar haji tapi puelit e minta ampun
ya begitulah 🙂
Hehe ya banyak yang kayak gitu,yang lebih unyu lagi ada nih, ada haji yang bilang gini:
“kalo kita naik haji itu,dosa kita yang kebelakang dan kedepan pasti terampuni” waduh dapet dalil dari mana tuh,hahahaha 😀
itu kearifan lokal gans…
http://setia1heri.com/2014/04/16/nah-mestinya-foto-yang-gini-dunk-yamaha-r15/
Oh jadi bukan CBR lokal ya mas Heri,hihihi 😀
jiahh….itu masih misteri #ehhh
nice share kang! 😀
saya memang pernah dengar itu karena ulah kolonial belanda, tapi gak tau gimana jelasnya. nah setelah baca ini baru tau. ternyata gitu rupanya. 🙂
btw, tuh pak haji terlalu juga ya. pakai password segala
Ya saya juga baca ini 2tahun yang lalu,gk nyangka sekarang saya jadi bloger dan orang lain yang baca,hehe 😀
hehe. mantap 🙂
Haha iya pas saya sebut passwordnya ,dia baru ngaku,hahahah 😀
Nya maenya we balik naik haji dibere gelar sarjana.. 😀
Haha sugan we dibere gelar es ha,sarjana haji hahahahahaha 😀
Sip…
Untuk yang versi kolonial saya sudah tau lama.
Tapi untuk versi yang arab…baru tau kali ini.
Bermanfaat sekali infonya… 🙂
Semoga bermanfaat 😀
saya haji dua kali lho..! (haajii, haajii _bersin!) 😀
Nih tisunya… 😀
ijin di copy kang…
Oh ya silakan 🙂
nice info,nice postingan master nitip jemuran http://ridertasik.wordpress.com/2014/04/16/harga-r15-28-jutaharga-cbr150-lokal-kira-kira-berapa-ya/
Nah fby datang 😀
oalaahhh H. Asep… padahal Hidayat 😀
http://kobayogas.com/2014/04/16/pojok-opini-serupa-tapi-tak-sama-hal-lumrah-dalam-bisnis/
Hahahaha..H.Asep=Hidayat Asep,wehwehweh 😀
AHM #ehh HAM = Hasan Asep Maulana 😀
Tah si EA nonghol ningan
miluan atuh nya, aya mang kobay soalna… 😀
Haha kang Eno kumpul na fb atuh,rame aya nu gurih2 enyoi… Haha
Hayu atuhh kang asep like2an heula fanpagena…
tapi dari certia di atas
saya bilang NDESSSSSSOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
Hahhahahaha 😀
baru tau aku kang
Test Ride Vario 125 Cicurug Pelabuhan Ratu With AHM dan Blogger
http://monkeymotoblog.com/2014/04/16/test-ride-dan-review-vario-125-matik-yang-lembut/
Hehe selamat 😀
manusia jaman sekarang…
huhhh, semoga kita disini nggk termasuk gitu yaa…
Alm. Soekarno haji juga, tp nggk pake Haji juga manggilnya, malah lebih dikenal dgn ” Bung Karno ” yaa….
http://arrayprojects.wordpress.com/2014/04/17/dan-ternyata-marc-marquez-jadi-korban-sample-juga/
Ya pasti orang berpendidikan pasti lebih tahu dan berwawasan luas… Semoga jika saya nanti dah naik haji(aamiin…) gk dipanggil “si haji asep” cukup si asep tukang jaga warung sajah lah,hahaha
juwoss kang aseppp.. semakin mantap warungnya..
http://nivikoko.wordpress.com/2014/04/17/kode-fj110-masuk-ke-tpt-bukti-keseriusan-suzuki-menggarap-baby-satria/
Wah benarkah… Tengs… 😀
http://nivikoko.wordpress.com/2014/04/17/kode-fj110-masuk-ke-tpt-bukti-keseriusan-suzuki-menggarap-baby-satria/
Joss nih infonya….
Mangstabb kang asep…. 😀
Maknyus… 😀
Pengalaman pakai Jaket Respiro Skelter R3
http://motobikerz.com/archives/3262
Keren bingits mas bro 🙂
geli pas baca “password”, emang bener kayak password hahahahaha….
lbh miris lagi baca komennya kang asep “kalo kita naik haji itu,dosa kita yang kebelakang dan kedepan pasti terampuni”, hihihihi…
keren beud post nya kang 😀
#Ingin Naik/Turun Berat Badan 2-50kg secara AMAN, SEHAT dan TANPA EFEK SAMPING? Yuk, cari tau caranya di http://www.nutrisicantik.blogspot.com
Hehehe.. Ya saya juga geleng2 kepala pas kejadian itu,hehe… Thanks sudah mampir… 😀
haji macam gitu kelak kepalanya dibakar di neraka
Naudzubillahimindzalik…
Wow zeroo sekali sejarah haji teh, kita menyebut haji dgn harapan ybsnya “better” imho ah
Nya kang leres… Hahaha meni zero pisan…. 😀
Sapertos dina zero peujit wk wkk
sama, dikampung saya juga ada kang, kalau ngasih undangan ke orang itu harus diberi huruf di depan namanya, kalau tidak undangan tidak akan diterima
Wah wah wah… Terlalu itu mah mas,hehehe 😀
jadi gitu…
http://macantua.com/2014/04/16/kendaraan-gagah/
Jadi gini 😀
para Hajirin 😀 http://ridertasik.wordpress.com/2014/04/16/harga-r15-28-jutaharga-cbr150-lokal-kira-kira-berapa-ya/
Rekan2 blogger sudah dapat undangan launching Yamaha R15?
http://motobikerz.com/archives/3289
ada di tempat ane…seorang pak ustad yang ngajar di pesantren…setelah pulang naik haji malah ngak mau di kasih gelar haji,katanya kalau pake gelar haji itu pamer….
http://zulari58.wordpress.com/2014/04/17/review-blog-yang-sudah-9-bulan/
sekedar atribut saja…
untuk membedakan yg sudah dan yg belum
http://rohimmoto.wordpress.com/2014/04/15/penantian-yzf-r15/
yah itulah indonesia , kadang gelar itu malah suka dipamerin bukan di gunakan secara bijak
ya begitulah,thank sdh brkunjung
Di Saudi sendiri bagi yg sdh berhaji gak mendapat gelar haji..
ow ternyata ada dasar hukumnya juga ya, ya kenapa tidak, asal tdk menjadi riya’. karena mahal dan susah(antrian panjang) untuk berhaji sekarang.
Hehe iya betul… 😀
kalo hajinya TMC kang gimana?
Hehe kita-kita kan yg manggil begitu, hehe
wes ntar datang lagi orangnya #kaboooor
kebanyakan yan gudah gelar haji setiap usaha nya kok lancar jaya ya kang?