Kondisi Lingkungan Warungasep jika dilihat melalui citra satelit google 10 tahun lalu
Warungasep – Jika anda melihat foto diatas maka hasilnya akan berbeda jika dilihat 10tahun lagi, yaitu dimasa sekarang akan seperti ini:
Jika sekarang terlihat gedung Rumahsakit yang megah, lalu deretan ruko-ruko yang mencerminkan sebuah daerah perkotaan yang maju, akan sangat berbeda jika anda mengetahui kondisinya 10tahun yang lalu, sekitar tahun 2004, bukit kecil penuh pepohonan rindang, tanah kosong yang terlihat hijau yang menjadi habitat beberapa jenis burung liar, dan kini kondisi disekitar warungasep sangat gersang, tak sesejuk dulu.
Apakah anda pernah berkunjung ke Tasikmalaya? Kita ulas sedikit tentang sejarah kota ini, sejarah kenapa disebut Tasikmalaya, sebenarnya berasal dari 2 suku kata , yaitu Tasik yang berarti lautan, atau danau, tapi ada yang bilang tasik itu keusik/pasir dan malaya yang berarti layah atau ngalayah(bertebaran) kalo dalam istilah sundanya.
Disebut begitu, karena daerah ini adalah daerah unik, disini terdapat sebuah fenomena unik yaitu terbentuknya bukit-bukit kecil yang bertebaran disepanjang lembah, jika dilihat dalam peta tofografi terlihat banyak sekali gundukan bukit-bukit kecil tersebut, karena itu pula, dahulu Tasikmalay disebut juga dengan kota Sepuluh Ribu Bukit untuk lengkapnya klik disini .
Tapi bukit2 yang menjadi icon kota ini perlahan mulai lenyap pemirsa, bahkan 10 tahun terakhir ini, hampir sulit menemukan bukit2 kecil tersebut dan sudah berubah menjadi permukiman karena tuntutan peradaban manusia yang semakin maju.
Sebagi contoh kita lihat, pada foto berikut ini, bandingkan kondisi alam 10 tahun lalu dengan keadaan sekarang ini yang saya ambil via hp jadul saya.
1.Terminal Indihiang
Dahulu
terlihat jelas bukit2 kecil masih berdiri kokoh nan hijau, dan sekarang menjadi:
Sekarang
Terminal yang berdiri megah, luas, mewah dan modern di atas lahan yang dulunya bukit.
2.Jalan Baru
Dahulu
Bukit yang penuh dengan pepohonan menjulang tinggi sekitar 50meter,
Sekarang
Berubah menjadi sarana jalan, membelah bukit hingga menjadi rata seperti ini:
hilang deh bukitnya akibat diambil isinya hingga rata.
Nah, sebenarnya apa sih dampaknya buat masyarakat?
Ada 2 sisi baik dan buruknya pemirsa,
Positifnya:
– Untuk membuka lahan di pedesaan, hingga perluasan penduduk tidak terkonsentrasi di tengah kota, tapi melebar ke pinggiran.
– Membuka lapangan pekerjaan, hingga masyarakat bisa mencari nafkah dari mengelola hasil alam berupa batu dan pasir yang melimpah.
– Sesudahnya lahan yang tadinya bukit yang berupa hutan, kini menjadi permukiman penduduk, otomatis meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar karena bertambahnya populasi penduduk.
– Terbukanya akses jalan baru kepelosok, hingga memudahkan transfortasi.
Dan disamping itu, sebenarnya yang dirasakan masyarakat ada juga dampak negatifnya, antara lain:
– Sulit mencari sumber air, jika anda tahu pemirsa di kampung saya, air itu sesuatu berkah, air mengalir langsung dari mata air alami di ats bukit, mengalir tanpa listrik malainkan karna faktor gravitasi.
Tapi sekarang jika kemarau tiba, air begitu langka, penyebabnya, karena berkurangnya bukit tadi,karena sedikit demi sedikit tergerus oleh kepentingan pribadi si empunya bukit.
– Perubahan suhu yang sangat drastis, bahkan ada orang Jakarta pernah bilang “udah lama gak pulang kampung, kok Tasik jadi kayak Jakarta ya sekarang?”, dikarenakan hilangnya pepohonan yang sebenarnya sumber kehidupan.
– Dampak lainnya adalah, banyak anak2 murid sekolah yang letaknya berdekatan dengan bukit yang diekploitasi tadi mengalami kesurupan masal, bahkan dampak gangguan lebih lanjut yang dialami anak kerabat saya di sana, anaknya pada saat2 tertentu selalu kerasukan para penghuni bukit yang adalah tempat berdirinya kerajaan jin yang marah, dan pelampiasannya mereka mengganggu para murid sekolah tersebut.
Nah untuk sementara segitu saja dulu pemirsa,karenak terbatasnya tulisan, kita sambung nanti.
Semuanya hanya opini pribadi,mohon dikoreksi jika ada kesalahan.
wah sudah lama tidak ke Tasik, ternyata sudah sangat berubah 🙂
Berubah ayeuna mah kang,seueur emmoll,hehehe 😀
pantesan Mang Asep betah jaga warung
Hahaha da kumaha deui, bade ngalamr,ijazah SMP mah ditajong ku satpam,ngahahaha
terminalnya megah dan bersih ya..keren..surabaya masih carut marut..
http://hulssay.com/2014/06/17/tips-mencegah-kerontokan-rambut/
Iya,terminalnya bener2 keren,tapi pengunjungnya sedikit,soalnya mereka para penumpang memilih naik di poll bus
Wahh, Uing can pernah ulin euy 😀
http://enoanderson.com/2014/06/17/jika-next-cs1-150cc-seperti-ini-pasti-mantap/
Iraha atuh,hehehe urang ka galunggung 😀
Boleh tah, Kdeung mang mun geus datang motor semprotna. . . xixixixi 😀
Asyek 😀
oooo kitu geuning nya tasik malaya teh ayna mah…..neme terang kang da abi mah http://ridertasik.wordpress.com/2014/06/17/konsep-modifikasi-old-vixion-v-engine/
Wakakakakakaka… Linggih atuh ka tasikmalaya masbroh… Ngoahahaha 😀