Warungasep – Postingan ini bukan tentang sebuah peringatan atau moment penting ulang tahun. Karena ironis sekali, jujur saya juga lupa kapan Warungkopi pinggir jalan ini berdiri, 😀 cuma seingat saya saya membuka usaha ini saat bulan September 2008 lalu, cuman lupa tangalnya, hihihi.. 😀
Merantau ke Jakarta
Semua berawal saat dulu saya lulus SMP, dan memutuskan untuk putus sekolah dan kerja merantau ke ibukota. Saya masih ingat kala itu sehabis kerja, sekitar jam 10 malam aku pergi ke atap tempatku bekerja untuk sekedar melepas lelah, udara panas Jakarta tak membuatku kedinginan sedikitpun, malah di sana malah tertidur pulas karena terlalu lelah. Beberapa jam kemudian aku terbangun, tiba-tiba saat ini aku baru tersadar bahwa beginilah perihnya hidup, dan baru saja menyesal karena aku telah membantah orang tua untuk jangan pergi.
Aku masih ingat, pepatah ayahku, “hirup mah tong hayang dina tunjuk batur…” artinya hidup itu jangan mau diatur atau bergantung pada telunjuk orang lain. Dan hal itu menjadi pelajaran buatku, karena memang benar, hidup dibawah kendali orang lain itu tak nyaman buatku. 😀
Duduk memandangi langit jakarta, seketika itu pula pikiranku mulai terbuka jika aku harus menentukan hidupku, dan berhenti bekerja dan memulai usaha sendiri.
Bertekad untuk pulang lagi ke kampung, karena yakin akan nasibku tak lebih baik. Aku pun kembali ke rumah orang tua. Ayahku adalah seorang pedagang warung, sama seperti yang menjadi pekerjaanku saat ini. Dan Warungasep sebenarnya adalah sebuah restorasi dari warung ayahku dulu.
Ayahku meninggal setelah aku mulai belajar mandiri berdagang di sebuah proyek pasar ikan, seketika itu pula, warung ayahku yang saat itu dikelola ibuku seakan berjalan ditempat dan penghasilnya hany cukup untuk sekedar makan sehari-hari dan menaggung biaya sekolah adiku.
Motor Pertamaku
Setelah proyek selesai, aku mulai mencari usaha lain, dan mulailah aku berdagang bensin eceran, karena letak yang strategis, omsetnya pun lumayan, hingga akhirnya saya pun bisa menabung dan mewujudkan impian mempunyai sebuah sepeda motor. Namun ada-ada saja cobaan datang, sebuah SPBU berdiri dekat dengan tempat usahaku, hingga akhirnya jualan pun otomatis gak laku, dan usaha pun bangkrut. 🙁
Bekerja Di Bengkel
Aku lalu tergoda kembali untuk tidak berwirausaha, kembali menjalani apa yang sebenarnya tidak mau aku lakukan, yaitu kembali menggantungkan hidupku dibawah kendali orang lain.
Aku bekerja disebuah bengkel, pernah ku bahas ( disini ) dengan penghasilan yang sangat minim, mencoba sabar dan ikhtiar, tiada lain sebuah perjuangan untuk menghidupi keluarga, dan tanggunganku membiayai adik yang masih sekolah, dan karena kebarokahan rezeki, hingga aku bisa menyekolahkannya hingga lulus SMA.
Asal mulainya Warungasep
Akhir Ramadhan tahun 2008 lalu adalah terakhir kalinya aku bekerja, dan bertekad meneruskan Warung warisan ayahku. Dengan hanya bermodalkan uang THRku sebesar Rp.150.000 ku gunakan sebagai modal awal usahaku. Bismillah…
Sedikit-demi sedikit, alhamdulillah akhirnya aku menemukan jalan usahaku, hingga akhirnya tahun 2009 aku meminang seorang wanita yang menjadi istriku.
Asal Mula Nama Warungasep
Sebenarnya nama tersebut tercipta begitu saja, berasal dari para pengunjung Warung, yang selalu menyebut nama Warung Asep, dan akhirnya aku deklarasikan sebagai sebuah ikon warungku, 😀
Renovasi Warungasep
Asal mulanya, Warung warisan ayahku hanya warung kecil sangat sederhana, berdinding bilik bambu berukuran 2x2m, dan sedikit demi sedikit saya rubah. Pertama di tahun 2009 lalu, dengan biaya minim, hanya bisa memperluas, dan masih sangat kumuh.
Dan barulah di tahun 2011 saya bisa membangun sebuah warung yang layak, memang tidak permanent, tapi cukuplah menjadi sebuah perwujudan sebuah perjuanganku selama ini.
Jika ada yang pernah berkunjung ke warungasep, tidak ada yang special sebenarnya, hanyalah sebuah warung kopi biasa yang mencoba mencari peruntungan di tengah persaingan usaha yang semakin kompetitif ini. Namun cita-cita manusia memang tak terbatas, aku mencoba untuk mewujudkan harapanku selanjutnya, yaitu menjadikan Warungasep bertahan dan semakin maju. Aamiin!
Semoga tidak ada riya dalam postingan ini, semata2 hanya ingin berbagi, dan menjadikan motivasi bagi pemirsa. Dan terlebih lagi, semoga kelak anaku bisa membacanya tentang bagaimana aku berjuang dalam segala keterbatasan.
edannn nangtung 6 tahun, tapi belum bisa ngalahin rekor nyonya meneer…. 😀
Hahaha.. Untungna saya mah bari diuk kang.. Wkwkwkw 😀
lain ge berdiri ngarana wkwkwk
Jadi berdiuk ngarana.. Hahahaha 😀
Oooo ultah ya???? kuis atuh mang
http://peysblog.wordpress.com/2014/10/01/ilustrasi-ninja-250-4-silinder-tampak-di-parkiran-mau-tau-gak/
Justru eta, poho deui tanggalna, pokona mah september we lah.. Hahahaha 😀
selamat
Thanks om 😀
Wow… sangat inspiratif om.
Saya suka ini, “hirup mah tong hayang dina tunjuk batur…”
Rasanya jadi pengin keluar dari PT yg sekarang.
Wah, coba dulu punya sampingan mas, hehe 😀
iya pengen jadi boss buat diri sendiri juga.. mungkin nanti saya menyusul..
Selamat kang.. moga makin maju warungnya..
Nitip kang..
Review Test Ride Honda All New CBR 150R – Ergonomi, Performa, Handling | prasetyo676.com
http://prasetyo676.com/2014/10/01/review-test-ride-honda-all-new-cbr-150r-ergonomi-performa-handling/
Aamiin.. Makasih mas pras 😀
Sama2 kang..
Waah mangsep ultahna bareng wak haji euy… wkwkwk semoga semakin lantnjar djaja mang
Joss pengalaman na, sangat inspiratif
Hehe.. Makasih mas, aamiin… 😀
Ah dasar kau si anak gunung.. Wkwkwk sugan teh saha
Selamat berulang tahun Mang
http://satuaspal.com/2014/10/01/besaran-pajak-harrier/#more-4440
Ulang taun warung mas Eko, hehe
Kalau ulang tahun warung gitu apa juga ada pesta gratisan mang??
Gak ada, hehehe soalnya saya gak tau kapan tanggal mulainya, hahahahaha 😀
wiww…sangat sangat menginnspirasi mang..met ulang tahun warungnya mang….makan indomi* gratis ni
Hehehe thanks mas, ntar kapan2 kalo ke Tasik, traktir mie ayam deh, hehe
😀
Setinggi-tingginya jabatan seseorang, dia tetap pegawai dan punya atasan. Sekecil apapun dagangan seseorang, dia adalah bosnya. Kurang lebih gitu kalo kata opa Bob Sadino
Oh ya saya pernah baca itu, hehe
inspiratif nih. mendidik. suka style nya kang. 😀
semoga senantia berkah. amin.
Makasih mas.. 😀
semoga makin lancar mas,,,, dan warungasep go internsional… 😀
Aamiin.. Wah itu terllu tinggi mas, hehehehe thanks mas 😀
terharu om, bikin ane semangat
Wew… Kan udah sukses Pan sekarang mah, hehe… Malah situ yg menginspirasi saya punya blog, hehehehe 😀 semangat gan… 😀
selamat ya kang..
Makasih banyak kang.. 😀
Inspratif……#bari ingsreuk ingsreukan
Yeuh tisuna kang.. 😀
aaa seeeps #sips
Hatoer noeheon kang… 😀
smoga semakin maju kang usahanya. aminn
saling mendoankan
#eeh salah,, kamsudnya saling mendo’akan
Aamiin… Hatur nuhun A… Saurna damel si Tasik nya? 😀
terhaarruuu….atas perjuanganya..
:'(
semoga smakin lancar rejekinya mang…
amin…
Aamiin… Makasih banyak mas.. 😀
Teruskan perjuanganmu Bro…
Sip Kang, semoga sukse selalu
nanti lah kapan waktu saya mampir ke warung hehehe …
Ceritanya mantap 😀
Numpang tenar ya : hehehe
http://citcuitbotolkecap.blogspot.com/
Aku kapan yaa
http://redcs1.com/2014/10/15/meet-greet-marc-marquez-dani-pedrosa-terbuka-untuk-umum-masuk-sentul-gratis
moga berkah + tambah sukses kang.. kemaren idul adha saya ke Tasik tapi belum tau lokasi warung asepnya dmana 🙂 baru sekali itu sih ke Tasik. InsyaAllah ntar kalo ke Tasik mampir..