image

Suasana antrian di SPBU jl. ir H Juanda Kota Tasikmalaya sebelum harga berlakunya harga BBM yang baru 17 November 2014

Warungasep – Seperti yang saya tulis di artikel sebelumnya bawa tepat hari ini sejak pukul 00.00 WIB tertanggal 18 November 2014, pemerintah telah menetapkan harga BBM yang baru, yaitu harga Premium menjadi Rp.8500 dan Solar Rp.7500.

Tadinya sih saya juga gak bermaksud ingin mengisi fulltank motor saya, tapi seperti biasanya saya pulang malam menuju rumah melihat meteran bensin hampir habis, rasanya memang harus ikutan antri nih malam ini.

image

Antrian tidak terlalu panjang, cenderung normal seperti biasanya.

Kebayang bagaimana antrian yang panjang dan mengular di SPBU sepertinya tidak saya temukan, malah cenderung normal seperti antrian di siang hari yang terjadi setiap hari.
Bersyukur akhirnya masih bisa menikmati hak kita yaitu bensin bersubsidi dengan harga murah, ya walapun hanya cukuo beberapa hari, tapi lumayan lah menikmati sensasi ngantri BBM di malam hari di detik-detik terakhir sebelum harga nak. wew…

Sambil mengantri saya sempat mengambil beberapa foto pake hp Nokia jadul, terlihat pas memasuki antrian jara antara posisi saya dan dispenser premium tidak begitu jauh. Disisi lain terlihat para karyawan SPBU yang menambah karyawannya untk antisipasi, terlihat pula Polisi yang berjaga dan wartawan tv lokal yang sedang mengabil gambar.( abdi ge kasorot ku kamera Taztv hihihi) 😀

Namun pandangan saya tertuju pada salahnsatu motor yang menarik perhatian saya, yaitu motor yang membawa jeligen besar yang mungkin berniat akan membeli bensin untuk dijual eceran.

image

Penjual bensin eceran

Sekilas melihat ia membawa jeligen pakai motor kok saya malah ingat kehidupanku dulu, hehe…

Kira-kira apa yang anda pikirkan jika sedang mengantri isi bensin, tiba-tiba melihat orang yang bawa jeligen seperti itu?
Pasti merasa jengkel bukan, dongkol melihat mereka, terkadang bersuudzon menyangka mereka berniat menimbun bbm dan mendapat untung besar nantinya.
Dan rasanya aneh gitu, saya juga sekarang merasa begitu.

Dari jauh saya perhatikan, sepertinya si penjual bensin eceran itu terlihat kecewa, karena petugas spbu menolaknya, ia pun pulang dengan gontai,hihihi. Kejadian itu mengingatkan saya, bahwa kejadian itu pun pernah saya alami.

Berarti sudah 10 tahun yang lalu hal itu terjadi saat saya masih memiliki usaha jualann bensin ketengan. dulu harga bensin masih sekitar 2000an kalo gak salah, lalu pada masa pemerintahan presiden SBY harga bensin pun naik menjadi Rp.4500.- .
Saya ingat tiap hari membeli 2 jeligen besar sebanyak 40 liter masing-masing berisi 20 liter per jeligen. sebanyak itu kadang laku dalam sehari, kadang juga 2hari. untungnya pun bisa ketebak, mengambil laba sebanyak Rp500 per liternya, untung saya hannya sebesar Rp.10.000 sampai Rp.20.000 per harinya. tapi alhamdulillah dengan uang segitu penuh barokah, hingga bisa menabung dan membeli sebuah sepeda motor untuk mendukung usaha yang saya jalani pada saat itu.

Sebelum belanja bensin pakai motor, saya membeli bensin menggunakan angkot, beragam macam cerita yang saya pernah alami, dari mulai bensin yang saya bawa tumpah di dalam angkot, ribut dengan penumpang angkot yang lain karena takut kebakaran, hingga jatuh saat keluar dari angkot, hmmm membuat saya senyum-senyum sendiri saat mengingatnya.

Kembali ke si penjual bensin eceran yang pulang dengan gontai tadi 😀 , Saya juga pernah ditolak oleh beberapa SPBU saat belanja bensin untuk saya jual. alasan mereka menolak tentu saja saya harus punya surat ijin. rasanya saat itu “sakitnya tuh di sidney” ketika terpaksa harus memiliki surat ijin untuk meneruskan usahaku. tapi ternyata cukup mudah juga kala itu, haya membuat surat keterangan dari kelurahan, itu saja.

Berbeda dengan sekarang, melihat masalah hal ini pemerintah ternyata mengeluarkan pengruran dan regulasi bagi para penjual bensineceran, mereka harus memiliki perijinan dari dinas pemerintahan dan kepolisian dan katanya juga harus keluar biaya yang gak sedikit untuk mengurus urusan birokrasi yang cukup sulit tersebut, ditambah lagi regulasi yang memberikan batasan bagi para penjual yanng hanya mendapatkan jatah sebanyak 20 liter per harinya.

Hal itu membuat banyak pedagang yang biasanya dilakoni oleh orang pinggiran ini banyak yang menghentikan usahanya. padahal pedagang eceransebenarnya sangat menguntungkan kita, apalagi di daerah pinggiran yang jauh dari SPBU atau ketika motor atau kendaraan kita kehabisan bensin, penjual bensin eceran bagaikan dewa penolong bagi kita.

Namun perlu diingat juga, usaha seperti ini justru penuh resiko, ingat penuh resiko! banyak sekali kejadian insiden terbakarnya kios bensineceran, hal itu terjadi karena kita berurusan langsung dengan barang yang berbahaya, yanng sebenarnya harus ditangani dengan tepat, sedikit saja kesalahan urusannya nyawa dalam taruhan, hal itu pernah saya alami dan serasa nyawa hampir terenggut ketika banyak kejadian berbahaya ketika melayani jual beli bensin. tapi alhamdulillah sampai saat ini saya masih sehat dan sslamat.

Harga BBM sudah naik, hal itu sudah biasa terjadi, dan sudah menjadi tradisi untuk setiap presiden di negara kita. kita sebagai rakyat tentunya harus bijak menyikapi, dan kita fokus saja untuk kehidupan kita kedepanya mencari solusi dan inovasi, toh kitalah yang menentukan nasibkita sendiri buka orang lain…

sekian dulu curhatan ngawur saya sambil diketik dengan typo(tisoledat wae getikna wkwwk), selamat bobi dan selamat menikmati kenaikan bensin di era presidsn baru…

MERDEKAA….

Email : [email protected]
Facebook:
http://facebook.com/warungasep.coffeecenter

Posted from WordPress for Nokia X2-01

Comments

  1. Pemerintah naikin harga BBM dadakan bgt untuk mengurangi antrian di SPBU dan mengurangi risiko penimbunan ya sepertinya..berbeda jika sudah ditentukan tanggal dr jauh hari..pasti bakalan panjang antrian n penimbunan bakal marak.. tp sy gk kebagian bengsin 6500 terakhir euy.. enakan bobo lah drpd antri..hehehe..

    Kang kalo jualan bensin eceran gtu di botol kaca ato botol plastik ngeri bgt atuh kang.. apalagi di pajang di etalase terutama siang hari..uap nya bisa2 kebakar gr2 panas matahari bahkan kalo ada org yg ngerokok di dekatnya.. bagusan yg pake gerobak pertamini tuh..pake drum n pompa tangan..ditempat saya baru ada nih yg pake itu..lucu jg yaa..kyk waktu saya jalan ke kamojang..bnyak penjual bensin eceran berlogo pertamini…hihihi 😀

    1. dulu mah pake botol bekas mcdonal itu loh yg tabung kaca, nah kalo kena matahari malah jadi gelap warnanya, biasanya sy pake buat motor sendiri, efeknya piston penuh kerak…

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak!