wave dash repsol

Honda Dash 110 FI Repsol Jingga Berkilau (Malaysia)

Warungasep.net – Kemarin waktu tersebarnya spyshots Honda Supra Eks 150cc di Malaysia, ada obrolan singkat dengan bikers Malaysia, Mas Sunartosili yang juga seorang komentator blog ini sebenarnya orang Indonesia, tapi lebih banyak tinggal di negri Jiran dibanding di tempat asalnya yaitu Kalimantan. Nah, karena mas Sunarto ini tinggal di Malaysia ia pun bercerita sedikit tentang fakta-fakta dunia otomotif di Malaysia.

imotpr-malaydia.jpg.jpeg

Obrolan dimulai ketika Mas Sunarto bercerita jika di Malaysia, motor disana memang tidak mewajibkan plat nomor di jidat, apalagi untuk motor sport, maka tak heran jika kita melihat motor di negri tetangga tersebut tanpa plat nomor depan. Selanjutnya ia bercerita jika ada sisi kelebihan dan juga ada kekurangan dibandingkan dengan di Indonesia, contohnya jika kita mendengar bahwa kehidupan disana lebih baik, Lalulintas lebih rapi, gak ada kemacetan, lebih tertib dan ekonomi yang lebih maju daripada kita.

Tapi perkembangan teknologi dibidang sepeda motor khusunya di Malaysia cenderung lambat pemirsa, jika di kita regulasi mengharuskan motor sudah memmenuhi standar Euro3 sehingga memaksa pabrikan meng-injeksikan semua produknya, disana malah motor 2 tak ngebul masih berkeliaran dan dijual baru(bahkan kabarnya akan ada motor 2 tak baru disana)… Tapi kelebihannya, bensin disana sudah Ron 95 pemirsa, ajiib, dikita gimana???

Tambahnya lagi jika disana sulit untuk menemukan bengkel resmi sepeda motor, yang ada malah showroom/Importir Umum. sehingga sepeda motor baru segala merk dan jenis dijual dalam satu showroom, sehingga tak heran jika disana gak ada layanan servis/ganti oli gratis, yang ada cuma dapet helm+kunci busi, di negara kita hal ini lebih baik ya?? hehe.. 😀

Ada lagi satu fakta lagi, jika pajak sepeda motor disana sangat-sangat dan sangat murah pemirsa… bayangkan saja motor milik mas Sunarto ini yaitu Honda Wave 125 atau Honda Supra X 125 di Malaysia cuma seharga 2 ringgit Malaysia tau setara Rp. 6.200 perak aja, waduh dikita bgaimana???… Dan STNK motor disana sangat unik, karena cuma seukuran SIM dan bahkan bisa dibuat gantungan kunci hehe,seperti ini penampakannya :

STNK motor di Malaysia
STNK motor di Malaysia

Selanjutnya mengenai Surat Izin Mengemudi atau SIM, disana pembuatan SIM tak semudah di Indonesia, disana lebih ketat tapi kelebihannya, disana tak perlu memiliki banyak SIM didalam dompet, karena hanya 1 SIM dengan 2 kelas, seperti contoh SIM Malaysia seperti ini :

Kartu SIM di Malaysia
Kartu SIM di Malaysia

Heheh lucu juga ya namanya ‘Lesen Memandu‘ hihihi.. Nah coba perhatikan, mas Sunarto ini tak perlu bawa bawa 2 SIM seperti di Indonesia, karena SIM motor dan mobil sudah satu lisensi, terlihat di SIM/Driving Licence/Lesen memandu tersebut tertulis Kelas : B2 dan D . Artinya mas Sunarto ini sudah lulus uji menggunakan SIM B2(SIM C Indonesia) untuk motor dan SIM D(SIM A Indonesia) untuk mobil. Dikita gimana?? hehe

Oh ya, tingkatan kelas pada SIM disana bisa dilihat sebagai berikut :

tingkatan SIM di Malaysia
tingkatan SIM di Malaysia

Wah, baru tahu kan sekarang? oh udah tahu ya?? saya mah baru tahu hehe, kita mah bangsa Indonesia tahunya “ayo ganyang Malaysia” hahaha, padahal film Upin Ipin lebih mendidik dari sinetron Anak Jalangan eh Jalanan 😀 Lalu obrolan singkat berlanjut tentang kehidupan disana, saya bertanya apakah disana ada gas 3kg?? karena disini gas 3kg langka gitu, barangkali disana ada nanti bisa import hahah, eh mas Sunarto bilang disana gak ada gas 3 kg, mereka pada mampu beli gas yang 18kg, ya kasian ya enakan dikita ada gas paket pahe hehehe… ehhh kasian kita ya sebenarnya 😀 Oh ya, di Malaysia enaknya bisa kredit motor sampe 7 tahu loh, cekidot :

Nah itulah beberapa fakta unik tentang sedikit perbandingan tentang SIM dan STNK juga kehidupan bermotosikal alias bermotor di Indonesia dengan Malaysia. Jadi menurut anda bagaimana pemirsa?? monggo komentarnya.. 😀

Baca juga yang menarik lainya :

Ditulis oleh Warungasep.

Kontak Warungasep.net :

Posted from WordPress for Kalkulator

Comments

      1. tambahin mas… pajak spda motor memang cuma 2 ringgit tpi slain pajak jga harus & wajib bayar asuransi 125 ringgit…. klu cuma bayar pajak saja gak bisa……

  1. wah pajak disana Rp 6.200 vs Rp 200rb-an di sini tp hasilnya di sini minim.. tp itu mungkin kompensasi dr harga motor di sana yg lebih mahal.. 🙂

  2. pada rakan2 dr indonesia…..datanglah melawat/berwisata ke malaysia sambil bermotosikal.disini semua jln hiway/bertol adalah percuma/gratis utk motosikal kecuali jambatan pulau pinang yg berbayar.kita boleh ride ke cameroon highland,bkt fraser utk merasai suhu dingin.ke pulau langkawi utk menikmati keindahan & menaiki kereta kabel.boleh juga kita menyeberang ke thailand ride ke phuket,ao nang,krabi,dll.sesama asean tak perlu visa.harga petrol my ron95 kami rm1.70 (dikawal pemerintah) ron97 rm2.25.tukaran wang sekitar rm300 = 1juta rupiah.salam serumpun…..

  3. tambah lagi di malsysia bisa memperbarui stnk dan sim di manab saja gak harus ikut domisilinya contoh sim keluaran kuala lumpur bisa di perbaui di negeri bagian johor ,

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak!