
Warungasep.net – Dirilis dan juga mulai didistribusikan di bulan April 2018, di bulan ke-3 angka distribusi All New Vario 150 ternyata mengalami penurunan. Sempat menyentuh angka 52 ribuan unit di bulan Mei dan ternyata penjualan Honda Vario 150baru di bulan Juni anlok hingga ke angka 30ribuan unit. Tapi walaupun begitu matic 150cc Honda ini masih jauh lebih laris ketimbang rival terdekatnya Yamaha Aerox 155. Nah, penasaran dengan perbandingan penjualan kedua skutik ini? Yk kita bahas data penjualan Vario 150 vs Aerox 155 di bulan Juni 2018.
Penjualan Honda Vario 150 selama semester pertama di tahun 2018 ini mencapai angka 225.000 unit. Sempat mencapai angka penjualan terendah dibulan Mei yang menyentuh angka 25ribuan unit naah, penjualan Vario 150 yang dibandrol Rp 22jutaan ini meningkat di bulan April hingga Mei. Dan di bulan Juni matic dengan fitur andalah keyless ignition ini mencapai angka penjualan 33.696 unit saja.
Bagaimana dengan Aerox 155? Apakah hasil Shifting demand dari CB150R ini membuat maxi skutik sporty dari Yamaha ini makin laris?
Faktanya tidak juga pemirsa… Dari awal tahun penjualan maxi skutik dengan 3 tipe termasuk versi ABS ini penjualannya terus menurun. Di awal tahun maxi skutik dengan harga termurah Rp22jutaan ini sempat mencapai angka 16ribuan unit, makin kesini penjualannya makin melorot hingga di bulan Juni 2018 kemarin maxi skutik dengan ban super gambot ini hanya terjual 7.518 unit saja.
Ini berarti penjualan Aerox 155 hanya seperempat penjualan Vario 150 di bulan Juni 2018. Dan jika ditotal penjualan Aerox 155 selama Januari hingga Juni 2018, Aerox 155 terjual hingga 69.825 unit. Mungkin untuk lebih jelasnya pemira bisa lihat pada tabel dibawah ini :
Data penjualan Vario 150 vs Aerox 155 di bulan Juni 2018 :
2018 | Honda Vario 150 | Yamaha Aerox 155 |
Januari |
37.840 unit | 16.587 unit |
Februari | 30.109 unit | 9.569 unit |
Maret | 25.999 unit | 14.027 unit |
April | 45.289 unit | 12.119 unit |
Mei | 52.067 unit | 10.005 unit |
Juni | 33.696 unit | 7.518 unit |
Total | 225.000 unit | 69.825 unit |
Baca yang unik lainya :
- Tembus 600ribu Unit, Berikut Data AISI Januari 2023
- Honda Masih Rajanya Penjualan Motor Global di Tahun 2022
- Data AISI 2022, Honda Kuasai 68 Persen Market Share ?!
- Data AISI Januari – Juni 2022, Masalah Chip Bikin Anjlok? Ini Penyebabnya…
- Terjual 481.375 Unit, Berapa Target Penjualan Vario 160 di Jawa Barat ?
- 20 Motor Terlaris 2021 di Prancis, Honda Forza 125 Paling Laris!
- Kymco Motor Nomor 1 Di Taiwan, Yamaha Ke-3, Honda Kemana?
- 20 Pabrikan Motor Terlaris di Yunani Tahun 2021, Motor Bebek Mendominasi !?
- Kontribusi Ekspor Motor Honda di Tahun 2021 Capai 49 persen, Vario Paling Laris !
- Data AISI 2021 : Penjualan Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS Dalam Setahun
- Aerox 155 Striping Motogp 2019, Harganya Rp. 25 Jutaan, Maxi Skutik Rasa Motornya Rossi…!!!
- Jika Headlamp Yamaha Aerox 155 ala Yamaha R Series ?
- Yamaha Aerox 2019 Versi Thailand, Warnanya “Kawasaki” Banget!!!
- Ada Yamaha Aerox Warna Pink? Inilah Aerox “Dokusou” Edisi Terbatas…
- Warna Baru Yamaha Aerox 2019, Pakai Velg Emas dan Kuning Stabilo
- Yamaha Aerox Logo Putih Movistar 2018, Harga Rp. 24.500.000… Serasa Pakai Motor Rossi!
- Modifikasi Yamaha Aerox 155 Supermoto, Maxi Skutik Adventure Nih…!!!
- Begini Ketika Honda PCX 150 dan Aerox 155 Berdampingan, Mana Yang Paling Cakep?
- Data Penjualan Vario 150 dan Aerox 155 Januari 2018, Sama-sama Naik!
- Aerox R Version Punya 2 Warna Baru, Silver dan Kuning.. Harga Rp 24jutaan
Kontak Warungasep.net :
- Email : [email protected]
- Facebook : Warungasep.net
- Twitter : @Warungasep
- Instagram : Warungasepnet
Ditulis oleh Warungasep < a
Knapa ya yamaha buat motor apaapa selalu kalah sama honda? Padal mesin kenceng yamaha…kasian lama lama yamaha…tapi geter matic yamaha sampe kelas aerox pun masih ga bisa nyaingin sunyinya matic honda. Mungkin itu penyebabnya honda laku walopun ga kenceng
mungkin karena lagi musim daftar sekolah
Juni musim lebaran. Kendaraan Barang banyak yang tidak jalan. Pabrik dan Dealer juga banyak liburnya. Sebaiknya penulisbelajar tentang faktor seasonal di statistik. Jadi ketika penjualan turun tidak serta merta menyebut sebagai “ajlok”. Pinter dulu Mas, baru nulis.
Artikelnya besok hehe