Tesride dan Review Honda PCX Hybrid, Bukan Motor Listrik!!!

Warungasep.net – Apa yang pemirsa bayangkan pertama kali mendengar sepeda motor produksi masal pertama di dunia dengan mesin Hybrid yaitu Honda PCX Hybrid? Tentunya akan berpikir, “wah motor canggih nih… Teknologi masa depan, pakai mesin listrik, pastinya lebih irit dan membuat matic lainnya semakin ketinggalan“. Nah, apakah motor PCX Hybrid yang merupakan motor Hybrid pertama di dunia ini seperti yang pemirsa bayangkan? Penasaran dengan hasil review dan tesride Honda PCX Hybrid ini? Dan Alhamdulillah saya kebagian jatah yang termasuk menjadi yang pertama nyobain motor maxi skutik berteknologi canggih ini sehingga saya bisa berbagi hasil reviewnya kepada pemirsa..

Oke, saat perilisan Honda CB150R facelift 2018 dan CBR250RR 2018 di Kemayoran Jakarta pekan lalu, saya dan termasuk awak media, Blogger dan Vlogger mendapat kejutan dari PT.AHM selaku penyelenggara acara, karena kami mendapat kesempatan eksklusif untuk mencicipi motor Hybrid pertama di dunia yaitu Honda PCX Hybrid. Sayangnya, kesempatan untuk kami tesride motor ini memang agak sedikit terkendala, pertama karena digelar di malam hari sehingga, untuk mendapatkan hasil video dan foto jelas kurang maksimal. Ditambah, saya sendiri saat itu lagi dikejar jadwal kereta yang waktunya mepet banget pemirsa. Bayangkan saja, ada jadwal kereta pukul 20.30. WIB di Gambir, dan pukul 19.00 WIB kami baru nyampe di area Tesride di daerah JIExpo Kemayoran Jakarta, parahnya lagi event ini tepat di hari Jum’at yang merupakan malem dengan trafic jalanan terpadat untuk kota Jakarta setiap pekannya.

Alhasil konsentrasi pun terpecah, antara takut ketinggalan kereta dan takut gak kebagian tesride motor yang pastinya bikin semua orang penasaran ini. Jam menunjukan 19.30 WIB, saya mendapat giliran yang pertama nyoba maxi skutik yang hanya ada satu varian warna yaitu Biru gelap ini.

Sebenarnya, untuk review desain, feel ergonomi dan juga dimensinya tidak banyak perbedaan dengan Honda PCX150 standar. Pemirsa bisa lihat perbedaannya di artikel :

Baca : Perbedaan Honda PCX dan PCX Hybrid

Pertama menaikinya juga masih sama, jok yang keras, suspensi yang lumayan empuk serta posisi stang tidak jauh berbeda. Yang beda cuma tampilan lampu depan yang ada kesan biru-birunya pada DRL juga speedometer yang lebih terlihat futuristik dan isinya lebih lengkap beda dengan PCX standar karena terdapat indikator baterai,juga penunjuk mode riding.

Nyalakan keyless dan putar gas, langsung motor dengan power maks diangka 14.7 PS di 8,500 rpm dan torsi 13.2 Nm di 6,500 rpm ini melaju dan saya merasakannya sama seperti motor Honda PCX standar biasanya, saya pikir ah motor ini gak ada yang special, gak beda dengan Honda PCX standar biasanya. 1 dari 3 lap putaran yang diberikan saya belum nyadar jika motor skutik dengan mesin Hybrid ini punya mode riding nih pemirsa sampai saya kaget disalip dengan mudahnya sama Jodiemotovlog ditikungan pertama di lap ke-2. “Bussyeeet kenceng amat tuh Motovlogger papan atas Jodiemotovlog_HD menyalip blogger ecek-ecek Warungasepmotovlog_3gp” gumam saya dalam hati.

Nah, dari situ baru ngeh jika motor maxi skutik ini punya riding mode nih pemirsa.. Gara-gara konsentrasi pecah mikirin jadwal kereta sehingga gak focus pada fitur kelebihan yang dimiliki motor ini. Saat itu saya baru sadar jika saya menggunakan Mode “D”, dan ketika saya pilih Mode “S” dengan cara memecet tombol yang ada didepan handle kiri baru deh saya merasakan bagaimana mesin Hybrid PCX ini bekerja.

Sekali bejek, motor terasa bagaikan dikasih NOS seperti di film-film Balap-nya Dominic Toretto, Akselerasi motor matic seharag Rp 40,3jutaan ini begitu responsif dan bahkan terasa lebih agresif tuh pemirsa… Wah, pantesan tadi Jodimotovlog_HD bisa nyalip Warungasepmotovlog_3gp dengan mudah nih, hehe… Motor Assist-nya bekerja tatkala kita menarik throttle gas secara spontan dan mesin akan mendapatkan tenaga dari mesin Hybrid yang merupakan assist atau tambahan tenaga motor listrik dari part ACG starter yang diberi tambahan suplai listrik dari baterai Li-on yang terdapat dibawah jok( jika pusing bacanya,buat penjelasannya baca : Bongkar mesin PCX Hybrid ada Baterainya! ) sehingga meningkatkan akselerasi lebih selama 3 detik di putaran awal. Hasilnya jengatttt!!!!

Sayangnya, saya baru sadar dan pakai mode “S” ini di lap ke-3, sehingga untuk mencoba lagi jengat-nya Hybrid ini gak bisa lagi karena jatahnya cuma 3 lap saja, hehe… Ahhh, nyesel banget deh gak dari awal. Nah, sedikit penjelasan tentang 3 riding mode yang dimiliki oleh skutik Honda yang diproduksi di pabrik Honda di Plant Sunter ini.

PCX Hybrid ini punya 3 riding mode, antara lain

  • Mode “D” yang bisa diartikan mode standar dengan aktifnya ISS dengan feel comport dan relax dan dengan fungsi assist tenaga Hybridnya rasanya biasa saja dan tambahan tenaganya tidak begitu terasa.
  • Mode “S” naah mode ini baru kita bisa merasakan sensasi mesin listrik yang menjadi tambahn tenaga ini menambah akselerasi secara signifikan. Jengat banget pemirsa, dengan cara menarik Throttle secara spontan, persis seperti kita bawa motor nge-drag maka motor assist akan bekerja dengan memberikan tambahan tenaga hingga 3 ribu Rpm sehingga membuat powernya bertambah 1.9PS menjadi 16.6PS juga peningkatan torsi dari 13.2 Nm tambah 4.3 Nm menjadi 17.5Nm.dan berlangsung selama 3 detik. Dan untuk menambah lagi tenaga, tinggal putar lagi throttle dan tenaganya semakin bertumbuh! Sayangnya saat dites saya gak lihat berapa topspeed yang didapat, ditambah karena panjang treknya yang terbatas.
  • Mode “Iddling Mode” naah, pada mode ini assist motor listrik tidak bekerja, dan power yang didapat sama seperti saat motor dalam kondisi mode “D”.

Untuk lebih jelasnya pemirsa bisa baca di artikel : Workshop PCX Hybrid

Jadi, singkatnya bisa ditarik kesimpulan dari hasil tesride dan review singkat Honda PCX Hybrid ini jika mesin Hybrid Honda PCX ini hanya untuk menambah akselerasi motor dan bukan untuk membuat motor lebih irit bahan bakar berkat motor listrik. Peningkatan akselerasinya dirasakan ketika putaran awal saja jadi tidak berlaku untuk menambah topspeed di putaran atas. Dan itu sangat terasa signifikan terutama cocok untuk yang suka bawa motor dalam kondisi kemacetan untuk menambah akselerasi terutama saat menyalip kendaraan atau dalam kondisi motor dibawa untuk stop n go secara spontan.

Saya juga merasa jika teknologi Hybrid ini adalah sebagai jawaban daripada fitur VVA-nya sang rival yang menjadi fitur andalannya. Dimana jika Variable Valve Actuation untuk meningkatkan tenaga dan topspeed pada saat putaran atas, maka mesin assist dalam teknologi Hybridnya PCX ini justru kebalikannya. Cuma untuk menambah akselerasi! Sekali lagi juga untuk mempertegas jika ada yang tanya kenapa motor mesin Hybrid kok masih ada kenalpotnya, karena PCX Hybrid ini bukan motor yang pakai dinamo layaknya mobil Tamiya 😀 :mrgreen: , tapi masih pakai mesin mesin konvensional biasa cuma diberi assist atau tambahan tenaga dari mesin listrik yang terdapat pada ACG starter yang memang sebelumnya sudah ada pada mesin eSP-nya Honda.

Dan apakah dengan penambahan teknologi Hybrid ini membuat motor menjadi semakin irit bahan bakar seperti ekspektasi bikers jaman now yang berharap teknologi ini bisa menghemat bahan bakar sebagai tuntutan cikal bakal teknologi masa depan? nah, untuk membuktikan itu perlu dites lagi nih pemirsa, karena gak bisa dites langsung secara singkat, hehe…

Yang jelas dengan harga yang didapat pada sepeda motor Honda seharga Rp. 40,3jutaan ini, pemirsa gak cuma dapat merasakan pride-nya mengendarai skutik premium dengan teknologi canggih yang diklaim sebagai sepeda motor dengan teknologi Hybrid pertama di dunia yang terasa semakin eksklusif, juga mendapat keuntungan dengan tambahan akselerasi dan sensasi berbeda dibanding motor konvensional biasanya. Maaf jika ada kekurangan mohon dikoreksi, semoga berguna…

Thanks buat Apipotoblog dan Kobayogas.com atas foto-fotonya, akhirnya ada yang motoin saat tesride hehe…
Baca yang unik lainya :

Kontak Warungasep.net :

  • Email : [email protected]
  • Facebook : Warungasep.net
  • Twitter : @Warungasep
  • Instagram : Warungasepnet

    Ditulis oleh Warungasep < a

Leave a Reply to warungasepCancel reply