Touring Laki Jelajah Pantai Selatan Dengan Honda CB150R, Shock USD-nya Mengejutkan!

Touring Laki Hari Kedua : Jalur Pansela Yang Asyik Buat Touring

Setelah istirahat di Cidaun, kita lanjut menuju daerah Garut Selatan melewati daerah Rancabuaya. Sepanjang perjalanan kita tergoda dengan birunya laut pesisir pantai yang mencoba mengalihkan konsentrasi saat riding. Disini jalurnya didominasi jalanan lurus, namun cukup padat penduduk, sehingga tetap harus hati-hati dan menjaga kecepatan.

Namun ada beberapa spot yang enak buat geber akselerasi dan performa motor namun sayangnya angin laut dari samping masih menjadi faktor yang membuat kita tetap harus kontrol. Tidak jauh, dari Cidaun, kita dibawa panitia untuk mengunjungi spot foto yang berada di pinggir jurang tepi pantai, lebih tepatnya di dekat pantai Karang Tepas dan menjadi stop poin ketiga.

Di tempat yang namanya pantai Sodong Bodas ini kita berada di tebing karang pinggir laut. kita berfoto bersama. Tapi yang menarik adalah dari jalan raya menuju kesini, jalurnya ini off road alias tanpa aspal, melewati tanah kering bebatuan.

Disini kita dicoba, bagaimana rasanya suspensi depan Upside down dijalanan berbatu. Dan lagi-lagi mengejutkan. Seperti bawa motor adventure, kita bawa motor ini dengan santai dan tanpa kendala, tetap stabil, rebound shock depannya ini mantap, naik turunnya ini responsif, gak mentul-mentul seperti shock CRF150L, dan gak keras dan jedak jeduk seperti seperti CB150R sebelumnya yang masih pakai shock teleskopik biasa.

Intinya sih, shok USD SFF BP Showa ini bukan cuma sekedar tempelan ala motor modif yang membuat lebih gagah secara visual dan mogelook tapi juga tentunya berfungsi dengan baik dan lebih mantap. Dan faktanya, suspensi model SFF-BP ini juga digunakan oleh Honda CB series lainnya, termasuk Bigbike Honda CB650R. Padahal CB150R yang ada di Indonesia ini harganya dijual cuma Rp. 30jutaan, tapi pake shock Moge.

Selanjutnya kita melanjutkan perjalanan menuju stop poin ke-4 di daerah Pantai Santolo Garut, lebih tepatnya di Rumah Makan Saung Rangon. Sejenak beristirahat sambil menikmati nasi timbel komplit dengan lauk ikan goreng dan sambel khas masakan Sunda untuk sekedar mengisi ulang energi.

Dan barulah petualangan dimulai. Jalur Pantai Selatan yang terkenal punya trek yang mantap adalah di daerah Leuweung Sancang, Pameungpeuk, masih di daerah Selatan Garut dan disini jalur cukup lebar, banyak tikungan tidak terlalu tajam, sehingga mantap buat geber motor.

Rombongan mulai memacu motornya dan saya lebih nyantai dan berada diposisi paling belakang. Karena saya lebih menikmati Honda CB150R ini saat melewati tikungan, dengan gaya riding yang unik, apalagi saya kebiasaan pakai skutik, sehingga ketika bawa Honda CB150R yang punya stang lebar dan tinggi sehingga punya ergonomi riding yang santai, ternyata lho kok enak ya?!

Sejauh 2 pertiga perjalanan, sama sekali tidak merasakan capek dibagian tengan. seperti yang biasa terjadi saat bawa motor sport fairing, apalagi skutik seperti Vario dll. Pinggang juga gak terlalu sih. Tapi, area kaki terutama dibagian (maaf) pantat masih baru terasa, entah karena jok-nya yang kurang empuk, atau kurang lebar, kurang tahu juga.

Setelah keluar jalur bulak belok dari Leuweung Sancang, kita masuk ke daerah Kabupaten Tasikmalaya… Nah disini yang paling seru, hehe… Tapi silakan baca di next page ya…

Jembatan Cipatujah Tasikmalaya

Oh ya, Karena artikel ini cukup panjang, saya bagi menjadi beberapa bagian, klik untuk melihat cerita lebih lengkapnya :

  1. Touring Laki Hari Pertama : Hujan-hujanan Nanjak Ke Ciwidey
  2. Touring Laki Hari Kedua : Meliuk-liuk Ditengah Kebun Teh Rancabali
  3. Touring Laki Hari Kedua : Jalur Pansela Yang Asyik Buat Touring
  4. Touring Laki Hari Kedua : Jajal Topspeed di Lintasan Lurus Pesisir Pantai Cipatujah
  5. Kelebihan dan Kekurangan Honda CB150R.

Baca juga yang menarik lainya :

Ditulis oleh Warungasep.

Kontak Warungasep.net :

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak!