Honda, Yamaha, KTM dan Piaggio Bikin Konsorsium Baterai Motor Listrik

Adpaun tujuan dari konsorsium itu sendiri adalah untuk menemukan solusi atas kekhawatiran yang mungkin dimiliki pelanggan mengenai masa depan elektromobilitas, seperti jangkauan, waktu pengisian dan infrastruktur, serta biaya. Ini akan dicapai sesuai dengan empat tujuan utama, diantaranya :

• Mengembangkan spesifikasi teknis umum dari sistem baterai yang dapat ditukar Konfirmasikan penggunaan umum sistem baterai
• Membuat, dan mempromosikan, spesifikasi umum Konsorsium sebagai standar dalam badan standardisasi Eropa dan Internasional
• Perluas penggunaan spesifikasi umum Konsorsium ke tingkat global

Dengan terbentuknya konsorsium makan pemangku kepentingan yang berkepentingan dan badan standardisasi Nasional, Eropa dan Internasional, anggota pendiri Konsorsium akan terlibat dalam pembuatan standar teknis internasional.

Kunci keberhasilan ide ini adalah kompatibilitas. Jika setiap pabrikan mengembangkan bentuk dan ukuran baterainya sendiri, dengan protokol pengisian daya dan koneksi baterai yang berbeda, tidak mungkin stasiun isi ulang menyimpan dan mengisi ulang semuanya.

Dengan mendaftar untuk mengembangkan paket baterai standar yang dapat dipertukarkan, Honda, Yamaha, KTM, dan Piaggio akan membuat sepeda yang menggunakan unit-unit tersebut jauh lebih menarik bagi pelanggan daripada desain pesaing dengan baterai non-standarnya sendiri. Industri lain telah terlambat (seperti yang diketahui oleh siapa saja yang memiliki berbagai alat listrik yang dapat diisi ulang dari produsen yang berbeda) tetapi karena sepeda yang dapat ditukar dengan baterai masih dalam masa pertumbuhan, ada peluang untuk membuat standar menjadi benar-benar global sebelum sepeda itu sendiri. tersebar luas.

Baca juga : Harga Motor Listrik Yamaha EC-05 di Taiwan, Cuma Rp 45jutaan!

Perlu pemirsa ketahui jika di Jepang, Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki telah membuat standar untuk baterai sepeda motor 48V yang dapat ditukar, dan karena 50% dari kelompok tersebut merupakan proporsi yang sama dari konsorsium Eropa baru, ada kemungkinan besar parameter yang sama akan diterapkan oleh grup baru kedepannya.

Sekarang kita tinggal menunggu saja hasilnya, bagaimana produk-produk mereka akan bersaing tapi dengan standarisasi penggunaan baterai yang dapat ditukar satu sama lain saat isi ulang, cukup menarik bukan? Sayangnya itu baru di Eropa, bagaimana dengan di Indonesia? Hmmm… sepertinya Address 2nd dan Beat baru DP murah masih lebih menarik kebanyakan konsumen di tanah air tentunya untuk saat ini, hehe…