
Warungasep.net – Melihat data statistik di web resmi Assosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) ternyata terjadi penurunan angka penjualan sepeda motor di Indonesia selama 6 bulan terakhir. Apa penyebabnya? Apakah masih akibat pandemi? Atau ada hal lainnya? Dan biar gak penasaran berikut ini adalah Data AISI dari bulan Januari hingga bulan Juni 2022 :
Tercatat selama 6 bulan terkahir yang dimana jika di awal bulan rata-rata penjualannya mencapai 300-400ribuan unit per bulan, selama 2 bulan terakhir justru cuma 200ribuan unit saja. Bulan Mei menjadi titik paling rendah dengan angka penjualan 248.236 unit, sedangkan di bulan Juni 2022 kemarin angka distribusi hanya mengalami sedikit kenaikan saja yakni 296ribuan unit.
Jika dibandingkan tahun sebelumnya, sangat jelas terlihat perbedaannya. Bulan Juni 2022 AISI mencatatkan angka 428,556 unit, sehingga di tahun ini hanya separuhnya saja. Tapi jika dibandingkan dengan tahun 2020, tahun ini sedikit lebih baik, karena di bulan Juni 2 tahun lalu, penjualan sepeda motor hanya mencapai 167,992 saja.
Wajar saja karena di 2 tahun lalu, penyebabnya tentu karena awal pandemi yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia. Di tahun 2021 kemarin sempat mengalami kenaikan karena industri otomotif mulai bangkit, dan di tahun ini walaupun berangsur mulai pulih tapi penyebab penurunan seperti banyak yang dibahas media maupun konfirmasi resmi dari produsen penyebabnya justru karena masalah krisis kelangkaan chip semikonduktor. Walaupun merupakan bagian kecil dari bentuk utuh sepedamotor tapi, justru yang paling vital, dan karena chip ini impor dari luar negeri yakni dari negeri China.
Ini jelas mempengaruhi produksi sepeda motor, sehingga distribusi dari pabrik ke konsumen terhambat, bahkan inden berbulan-bulan. Saya sempat bertanya kepada salah satu ATPM sepeda motor, apa penyebab chip semikonduktor ini? Dan apa kita gak bisa memproduksinya sendiri secara mandiri?
“Penyebabnya krisis chip semikonduktor ini bukan karena lockdown di China seperti yang kita dengar, tapi karena pengaruh p3r4n9 yang terjadi di Ru514 sana yang menyebabkan gas yang digunakan untuk membuat Chip ini sangat langka dan hanya dipasok oleh negara yang ikut berp3r4n9. Jadi bukan China saja tapi semuanya terpengaruh dan menjadi krisis dunia” Ujar pak Handi yang menjabat sebagai General Manager Motorcycle Sales, Marketing, & Logistic DAM yang ditemui saat perilisan Honda ADV160 di Summarecon Mall Bekasi pekan lalu.
Apakah krisis Chip tersebut berpengaruh pada penjualan? Pak Handi pun menambahkan, “Krisis ini terjadi semenjak tahun lalu, tapi sangat terasa di semester pertama tahun ini, tapi tidak terlalu pengaruh pada distribusi dan jadwal perilisan sepeda motor saat ini, buktinya apa? Sejak awal tahun ini, Honda ADV150 sudah habis terjual kemudian dilanjutkan dengan Honda ADV160 sekarang ini yang dipastikan cukup ketersediaan stoknya”, tambahnya.
Dan ternyata masalah chip ini juga tak hanya berpengaruh pada produksi motor Honda saja tapi semua produk lainnya. Oh ya, berbeda dengan distribusi penjualan domestik, penjualan ekspor sepeda motor justru mengalami kenaikan.
Selama bulan Juni 2022 kemarin, sebanyak 70ribu unit sepeda motor terjual keluar negeri. Angka ini mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya yang hanya 50ribuan unit. Dan jika dibandingkan tahun sebelumnya justru mengalami peningkatan karena di bulan Juni tahun lalu saat awal pandemi tahun 2020 hanya mencatatkan penjualan 30ribuan unit produk ekspor. Lengkapnya dibawah ini :
Data AISI Januari – Juni 2022
Month | Domestic | Export |
---|---|---|
JAN | 443,890 | 51,036 |
FEB | 368,131 | 59,542 |
MAR | 450,565 | 54,865 |
APR | 439,472 | 58,793 |
MAY | 248,235 | 50,693 |
JUN | 296,334 | 71,618 |
JUL | ||
AUG | ||
SEP | ||
OKT | ||
NOV | ||
DEC | ||
TOTAL | 2,246,627 | 346,547 |
Dari data diatas, selama 6 bulan terkahir angka distribusi penjualan sepeda motor di Indonesia mencapai angka 2,2 juta unit. Angka tersebut turun dari tahun lalu yang hanya mencapai angka 2,4 juta unit, walaupun begitu pihak AISI tetap optimis jika penjualan sepeda motor di Indonesia bisa mencapai target hingga 5,4 juta dalam setahun. Kita do’akan saja semoga masalah pandemi dan kelangkaan chip ini segera berkahir, untuk bisa bangkit lagi, aamiin…
Baca juga yang menarik lainya :
- Tembus 600ribu Unit, Berikut Data AISI Januari 2023
- Honda Masih Rajanya Penjualan Motor Global di Tahun 2022
- Data AISI 2022, Honda Kuasai 68 Persen Market Share ?!
- Data AISI Januari – Juni 2022, Masalah Chip Bikin Anjlok? Ini Penyebabnya…
- Terjual 481.375 Unit, Berapa Target Penjualan Vario 160 di Jawa Barat ?
- 20 Motor Terlaris 2021 di Prancis, Honda Forza 125 Paling Laris!
- Kymco Motor Nomor 1 Di Taiwan, Yamaha Ke-3, Honda Kemana?
- 20 Pabrikan Motor Terlaris di Yunani Tahun 2021, Motor Bebek Mendominasi !?
- Kontribusi Ekspor Motor Honda di Tahun 2021 Capai 49 persen, Vario Paling Laris !
- Data AISI 2021 : Penjualan Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS Dalam Setahun
- Motor Adventure Tak Berharga Hadir di IMOS 2022, Inilah Suzuki V-Strom 250 Buatan India…
- Suzuki Avenis Rilis Duluan di Filipina, Kok Beda Sama Versi India ?
- Suzuki GSX-R125 Facelift Versi 2022 Rilis di Jepang, Harga Rp. 49 Jutaan
- Suzuki Hayabusa Versi 2022 Punya 3 Warna Baru
- Suzuki Rilis GSX-250R Versi 2022, Tampilan Baru Sport Fairing 250cc 2 Silinder!
- 6 Warna Baru Suzuki V-Strom 250 2022, Apa Yang Berubah?
- Suzuki Nex GSR125 2022 Kini Pakai Mesin Baru?
- Suzuki VSTROM 250 SX 2022 Rilis di India, Ini Baru Ganteng!
- Suzuki Nex Digi 2022, Nex Versi Lawas Pakai Speedo Digital
- Suzuki Malaysia Rilis 3 Motor Baru, Si “Belang” Facelift Lahir Kembali !
Ditulis oleh Warungasep.
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak!