Warungasep.net – Menjadi pabrikan otomotif roda dua terbesar di Indonesia bahkan di dunia, tentunya Honda dalam hal ini PT. Astra Honda Motor (AHM) selalu berkomitmen untuk mendukung keselamatan berkendara dan mengurangi angka kecelakaan, lewat kampanye #Cari_aman Honda punya segudang aktifitas untuk tak hanya mengedukasi tapi juga mengajak masyarakat pengguna jalan untuk menjadi pelopor dan contoh berkendara aman untuk keselamatan berkendara di jalanan.

Beberapa bukti jika AHM selalu berkontribusi dalam hal tersebut adalah dengan dibangunnya Astra Honda Safety Riding Park di Deltamas Cikarang, Jawa Barat. Dan juga Safety Riding Course di setiap Main Dealer Honda yang tersebar di beberapa daerah di kota besar di seluruh Indonesia. Dan sebelumnya, AHM selalu rutin mengadakan kompetisi safety riding bagi para instruktur dan dari kalangan komunitas yang kemudian menyeleksinya untuk diikut sertakan pada kompetisi safety riding tingkat Internasional,

Tetap konsisten dalam tren positif tersebut, AHM juga mengajak kalangan masyarakat yang lebih luas untuk ikut mengkampanyekan keselamatan berkendara, termasuk diantaranya mengajak para influenser seperti Blogger dan Vlogger untuk ikut serta dalam sebuah event bernama Kompetisi Safety Riding.

Tapi bentar, kok bahasanya jadi corporate banget ya kayak press release, hehe… Oke deh, akan saya ubah bahasanya jadi mode blogger saja biar enak dibacanya.

Jadi gini ceritanya, akhir pekan kemarin saya diundang AHM untuk ikutan kompetisi ini. Awalnya saya ragu, soalnya saya sama sekali enggak bisa. Jangankan prakteknya, teori tentang Safety Riding saja saya masih awam. Tapi saya beranikan diri untuk ikut, tujuannya ya untuk meramaikannya saja sekaligus cari ilmu untuk belajar berkendara yang aman itu seperti apa.

Dan juga karena hadiah yang ditawarkan cukup menggiurkan, bayangkan saja 2 helm hedon AHM sediakan untuk para pemenang, diantaranya helm Shoei edisi Marc Marquez dan helm AGV senilai belasan jutaan, ini sih jadi tantangan untuk harus ikut serta, hehe…

Oh ya, kompetisi safety riding ini adalah yang kedua yang pernah saya ikuti. Cuma sebelumnya hanya untuk regional Jawa Barat saja (Baca : Pengalaman Pertama Ikutan Safety Riding Competition di SRC DAM Jawa Barat ), sedangkan kali ini pesertanya lebih banyak dari berbagai daerah, ya walaupun gak terlalu banyak juga sih, tapi rata-rata tiap Main Dealer Honda mengirim satu kontingen, yailah apa ya namanya, pokonya satu peserta untuk ikut berkompetisi.

Dari Jawa Barat yang merupakan perwakilan dari Main Dealer PT. Daya Adicipta Motor (DAM), saya berangkat bersama 3 orang Vlogger ada Aj Gum, Dendi Malik dan Vlogger specialis jurig mang Epul Saepul Wae. Untungnya pemenang kompetisi Safety Riding Regional 3 tahun lalu yaitu Boby Stumrider ehh Stunrider gak bisa join, jadi berkurang deh saingan berat kita, hehe…

Berangkat dari Bandung, akhirnya kita sampai di AHM Safety Riding Park di Deltamas, Cikarang. Kita sudah terbiasa datang kesini, karena ini tempat yang selalu digunakan oleh AHM ketika rilis motor baru sekaligus area tes ride. Dan di area tes ride ini lah yang merupakan sirkuit atau Safety Riding Course tempat kita berkompetisi nanti.

Ada sekitar 25 Blogger dan Vlogger ternama yang bergabung, IWB sudah pasti hadir cak! Tapi lek Aripitstop, Den Dimas, Jodie, mas Endrik Elangdijalanan juga wak Haji TMCBlog sepertinya absen, oke deh berkurang lagi saingan kita. Tapi ujug-ujug datang Revdy Stunrider, si Mblo Rizkimotovlog, Gus Ali, ASMrider dan Superbikesuspect yang otomatis membuat kita jiper. Gimana enggak, mereka mainnya Moge yang pastinya udah expert dalam hal beginian, hehe…

Tapi ada juga kontestan dari daerah seperti mas Putut Saonone Motovlog, dan mas Gufron Ghuponk Motoride dari Jateng juga ada Vlogger cewek Gurun Sahara, yang yaaa kita anggap biasa-biasa saja.

Setelah kita kumpul, terlebih dahulu kita diberikan pemahaman tentang pentingnya keselamatan berkendara, dan beberapa teorinya. Jika kita bahas, waduh bakal panjang nih, hehe… Jadi kita langsung saja ke cerita dari mulai praktek dan kompetisinya saja ya.

Sebelumnya kita diwajibkan untuk menggunakan perlengkapan berkendara atau riding gear seperti knee protector dan lainya. Dan yang menarik, dalam kompetisi safety riding kita diharuskan menggunakan seragam khusus yang mengikuti standar Jepang, yakni warna putih biru dan diharuskan menggunakan helm model open face, alasannya sih biar komunikasi antar instrukstur dan peserta lebih lancar.

Salah satu instruktur mempraktekan jika peserta harus belajar teknik keseimbangan menggunakan sepeda motor, mereka menunjukan bagaimana sang instruktur terlatih bisa meyeimbangkan motornya dengan dua kaki diatas step selama mungkin.

“Teknik ini bisa kalian pelajari, karena menjadi metode untuk mengukur seberapa seimbangnya kita diatas sepeda motor, kuncinya adalah ketika motor akan jatuh kekiri maka stang motor kita arahkan ke kiri dan sebaliknya, cara mengendalikannya jangan pakai otot bisef tapi pakai otot pump arm” ujar mas Erik yang merupakan salah satu Instruktur Safety Riding-nya AHM.

Dan para peserta pun diajak untuk mempraktekan teori tersebut diatas motor masing-masing. Oh ya, kami semua menggunakan unit Honda CB150R sebagai motor uji praktek dalam kompetisi ini. Dan setelah dicoba ternyata angel alias susah! Berkali-kali saya coba, tapi tetap gak bisa. Walaupun bisa, paling beberapa detik saja, hehe… Untungnya ujian tersebut tidak masuk dalam kompetisi, sebatas praktek saja.

Dan sebelum berkompetisi, kita pun diajak beradaptasi baik dengan motor dan area coursenya dan yang paling sulit adalah menghafal layout treknya, belibet banget dan bikin bingung, hehe. Oh ya, dalam kompetisi ini hanya diuji dalam dua ketegori, yakni Narrow Plank untuk menguji keseimbangan dan satu lagi Slalom Course.

Untuk kategori Slalom Course kita diuji teknik dan skill berkendara yang diajarkan, seperti jangan menyentuh garis marka atau cone pembatas, jari-jari tangan dilarang stanby di handle kopling atau rem saat tidak digunakan, dilarang menurunkan atau menaikan kaki, dan tentunya harus bisa lebih cepat.

Dan aslinya ini susah banget, seperti saat uji SIM tapi dengan aturan-aturan tertentu yang memang menjadi syarat dari teori-teori yang menjadi standar safety riding Honda. Alhasil walaupun berhasil menuntaskannya, tapi sepertinya ada beberapa poin yang dilanggar. Ya karena faktor kebiasaan juga sih, hehe… Seperti jari yang stanby di rem, dan kebiasaan melakukan manuver-mabuver yang salah.

Yang kedua adalah pengujian diatas papan selebar 30cm yang bernama Narrow Plank. Disini kita diuji balancing atau keseimbangan saat berkendara diatas motor. Dan berbeda dengan Slalom yang menggunakan CB150R, di ujian ini kita menggunakan moge Honda CB500R.

Tentu ini kali pertamanya saya pakai moge naked 500cc 2 silindernya Honda. Sebenarnya riding feel-nya mirip CB150R, cuma lebih berat saja, diatas narrow plank kita bukan berkompetisi paling cepat melewatinya tapi justru sebaliknya, yakni paling lama bertahan.

Menurut instrukturnya, minimal biasa bertahan sampai 30 detik, tapi saat diuji rata-rata tidak lebih beberapa detik saja, itu pun jika tidak melakukan pelanggaran seperti lutut yang tidak mengapit tanki, jari tangan kiri yang tidak menekan rem dan kaki dilarang keluar atau turun dari foot step. Dan lagi-lagi ini susah banget, hehe… Saat latihan, saya berhasil menuntaskannya walaupun terlalu cepat, tapi saat pengujian saya malah didiskualifikasi karena keluar dari papan, hehe…

Selanjutnya pengumuman pemenang, seperti yang saya bilang dari awal beberapa peserta menjadi kandidat pemenang, sebut saja Revdy, Stunrider profesional yang tentunya jago mengendalikan motor, tapi saat kompetisi Revdy hanya menjadi juara 3.

Sedangkan juara satu-nya adalah Vlogger asal Yogya, Saonone Motovlog. Siapa sangka mas Putut yang jauh-jauh naik kereta akhirnya bisa juara dan berhak mendapat helm belasan juta. Dan yang mengejutkan lagi adalah teman Blogger mas Heru Terasbiker yang menjadi juara dua serta Vlogger cewek Gurun Sahara yang berhasil menjadi juara Harapan dengan poin tertinggi. Walah, cak IWB bisa kalah sama ladies bikers nih, hehe…

“Jadi bukan hanya skill atau kecepatan saja yang dinilai, walaupun dia cepat menyelesaikan uji prkatek tapi ada beberapa yang salah atau dilanggar dan melakukan kesalahan maka akan mengurangi poin” ucap salah satu instruktur yang saya lupa namanya, hehe…

Jadi itu dia cerita kompetisi safety riding blogge dan vlogger nasional di tahun 2023 ini. Ya, walaupun temanya kompetisi tapi sebenarnya hanya sekedar acara hiburan saja sekaligus event gathering setelah Lebaran.

Dan bagi kami, acara ini sekaligus mengkalibrasi sekaligus edukasi lagi kemampuan berkendara yang baik dan benar serta aman yang ternyata masih banyak yang salah dan harus di perbaiki. Terimakasih buat AHM yang telah mengundang untuk acara seru ini, banyak ilmu dan pelajaran yang bisa didapat dan tentu sangat bermanfaat.

Comments

  1. Kang Asep … salam sukses yaaa

    Saiyah kok kalau lagi pakai Megypret jari jemari selalu steady di tuas rem depan dan tuas kopling … soale jalur Parung mah butuh banget kesigapan buat menghadapi pengguna jalan lain yang bikin kita ikutan jadi barbar di jalan hahahahaha

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak!