Touring Pakai ADV160 Bandung – Pangandaran Bersama DAM

Warungasep.net – Selama pandemi Cvd-19 kemarin, semua aktifitas touring yang biasanya digelar beberapa kali dalam setahun sempat tertunda, dan di awal tahun 2023 ini kegiatan tersebut kembali digelar.

PT. Daya Adicipta Motora (DAM) selaku Main Dealer sepeda motor Honda di Jawa Barat mengajak jurnalis, Blogger dan Vlogger untuk riding bareng menuju pantai Pangandaran selama 2 hari dari mulai 23-24 Februari 2023.

Touring kali ini terasa special, karena event ini diikuti oleh jajaran management DAM, diantaranya General Manager Motorcycle Sales, Marketing, & Logistic DAM, bapak Handi, idola saya Promotion Department Head DAM bapak Demmy Firmansyah dan juga wanita tanggung GM HC3 DAM ibu Fenny Hasibuan yang riding menggunakan moge, Honda Rebel 500. Waduh kita para pria pakai matic, beliau justru pakai moge, jadi minder kita, hehe….

 

Dan Alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk ikut berpartisipasi dan kebagian Honda ADV160 yang kebetulan saya belum sempat coba untuk jarak jauh, hehe… Kalau yang ADV150 sih dulu pernah coba touring di Bali (Baca : ) dan juga saat Honda Bikers Day ke Ambarawa 4 tahun lalu.

Jarak touring kali ini kalau dihitung di maps sih cuma kurang lebih 250km, tapi aktualnya malah lebih hingga 280km. Bagaimana cerita serunya, dan impresi riding menggunakan skutik bergaya Adventure ADV160, berikut ceritanya.

Etape 1 : Bandung – Pangalengan

  • Tes penerangan lampu depan ADV160 dan performa ban semi duap purpose dibawa ke jalanan licin.

Kita start di Safety Riding Center (SRC) DAM di Jl. Cibeureum Bandung sekitar jam 08.00 pagi dibawah guyuran hujan gerimis, alhasil para peserta pun riding menggunakan jas hujan. Week day mapun week end di kota Bandung ternyata enggak ada bedanya, tetap macet.

Bahkan ketika melewati Jl. Soekarno Hatta Bandung, kita beberapa kali berhenti di lampu merah yang terkenal punya durasi paling lama di Indonesia. Hujan sempat berhenti, Tapi memasuki daerah Banjaran hujan kembali turun, dan bahkan ketika di sampai di Pangalengan rombongan touring menembus kabut tebal dengan jarak pandang terbatas, sehingga pemandangan yang indah area perkebunan tidak bisa kita nikmati.

Lampu LED ADV160 ini ternyata cukup untuk menerangi jalan dan memberikan sinyal untuk pengendara dari arah berlawanan, ban ADV160 yang walaupun pakai model semi dual purpose dibawa ke jalanan licin saat hujan ternyata nempel diaspal, makin pede buat miring.

Kita pun finish etape pertama di RM. Asti Sop Buntut di daerah Pangalengan, Berada di puncak pegunungan ditengah guyuran gerimis dan suhu dingin sangat nikmat ditemani kopi dan teh hangat untuk berhenti sejenak. Perjalanan kita masih panjang, jarak etape pertama ini kurang lebih sekitar 40 km dari Bandung.

Etape 2 : Pangalengan – Rancabuaya Garut

  • Tes performa mesin ADV160 dibawa nanjak, suspensi depan dan belakang dibawa di jalanan rusak dan pengereman CBS di jalur tepi jurang.

Start dari Pangalengan, kita melewati danau Situ Cileunca masih dibawah guyuran gerimis dan kabut tebal, situ yang biasa terlihat indah hanya nampak bagian pinggirannya saja. Kita masih berada di jalur pegunungan dan menuju puncaknya yang berada di kebun teh Cukul.

Kebun Teh Cukul

Performa mesin 160cc eSP+ Honda memang kerasa banget perbedaannya ketika diajak climbing atau menanjak. Akselerasinya mantap, Torsinya terasa meledak-ledak, gas sedikit ajak bisa melewati jalanan menanjak dengan mudah, beda banget dengan pendahulunya(ADV150) yang jika melewati tanjakan seperti ini malah ngeden, hehe…

Sebelah kiri jurang, Berasa diatas awan

Disini cuaca menjadi cerah dan pemandangan teh yang luas terlihat indah. Bahkan karena kita berada di atas puncak, maka saat kita melanjutkan perjalanan ke arah selatan kita melewati pinggiran jurang yang nampak sangat terjal, sehingga banyak yang bilang jika saat pagi hari daerah tersebut terasa seperti diatas awan, karena saking tingginya.

Selanjutnya kita melewati jalanan yang didominasi turunan di daerah Talegong. Disini ADV160 dipaksa untuk merasakan kondisi jalan rusak. Untuk suspensi depan saat melibas lubang masih dirasa cukup, cuma suspensi belakangnya ternyata keras, dalam kecepatan sedang akan terasa ngegeruduk. Posisi berdiri ala motocross jadi solusinya supaya tidak sakit ke area bokong.

Polsek Talegong, Ada Patung Macannya…

Di daerah Talegong ini kondisi aspalnya banyak kerikil, dan ban dual purpose ADV160 ini pas banget untuk kontur jalan seperti ini dan sukses melibasnya dengan mudah tanpa ada gelaja tergelincir.

ADV160 yang saya gunakan adalah tipe rem CBS (Combi Brake System) tapi untuk pengeremannya cukup pakem dan presisi, handle rem-nya empuk. Apalagi di jalur ini setiap tikungan disampingnya adalah jurang terjal, dan pengereman ADV160 bisa dibilang sangat mumpuni dibawa ke jalur seperti ini.

Bekas Longsor di daerah Cisewu

Setelah melewati banyak turunan kita masuk ke daerah Cisewu yang berada di kabupaten Garut. Sempat melewati patung macan Cisewu yang sempat viral beberapa tahun lalu yang ternyata sekarang sudah diganti jadi lebih aestetik, hehe. Sayangnya kita enggak sempat berhenti untuk foto, biar cepet sampai.

Finish Cisewu

Dan akhirnya kita finish di pantai Ranca Buaya yang berada di pantai selatan Jawa Barat, kita istirahat dulu sambil Isoma karena tepat di siang hari.

Etape 3 : Rancabuaya – Pameungpeuk – Karangtawulan Tasikmalaya

  • Tes suspensi di trek off road, tes akselerasi dan handling saat menikung

Semua rombongan merasakan sensasi off road, termasuk ADV160 yang saya pakai, karena akses jalanan di tepi pantai Rancabuaya ini belum diaspal. Tapi keluar dari pantai kita memasuki daerah Pameungpeuk Garut yang punya lajur jalanan yang full aspal mulus.

Jln. Pameungpeuk Garut

Sepanjang jalanan banyak pintu masuk ke tempat wisata, seperti pantai Santolo dan Sayang Heulang yang menjadi destinasi favorit di daerah pantai selatan Garut.

Dan yang paling seru ketika melewati daerah Sancang, jalanan aspal mulus dan lebar ditambah jarangnya kendaraan yang lewat membuat semua rombongan bisa menikmati sensasi riding sambil meliuk-liuk diatas perbukitan. Cuma karena berada di dalam hutan Jati, banyak hewan berkeliaran di jalan, seperti Anjing dan beberapa ekor Sapi yang dibiarkan lepas oleh pemiliknya. Ngeri juga sih, hehe…

Miring-miring di Jln. Sancang Garut

Disini ADV160 dites handlingnya, dengan stang tapered handle bar yang lebar, kita dipaksa untuk merubah gaya riding, buat yang belum terbiasa akan sulit saat dibawa menikung, tapi jika kita riding dengan memposisikan badan tegak dan tangan agak diangkat, maka akan menemukan sensasi riding yang asyik ala-ala membawa motor motard/supermoto.

Miring-miring di Jln. Sancang Garut

Mesin ADV160 ini enak banget dibawa stop and go, torsinya melimpah jadi ketika keluar masuk tikungan lebih mudah berakselerasi, sekali betot gas langsung ngacir, gak ada gelaja ngeden. Sukses banget Honda dengan mesin 160cc terbaru mereka.

Apal mulus pun habis digantikan aspal coran beton, ini artinya kita sudah memasuki daerah Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di daerah Ciheras, makin ke timur kita masuk ke pantai Cipatujah dan akhirnya kita finish di pantai Karang Tawulan di daerah Cikalong, Kab. Tasikmalaya.

Etape 4 : Karangtawulan – Parigi – Pangandaran

  • Tes performa mesin dan Topspeed ADV160.

Tersisa sekitar 40 km lagi, membuat rombongan makin semangat. Ritme touring pun agak ditingkatkan, apalagi ketika melewati daerah pantai Cikalong yang memiliki jalanan yang lurus terbentang beberapa kilometer dimanfaatkan untuk menggeber motor sampai mentok, sepeda motor yang dipakai pun bervariasi ada motor sport, naked dan adventure, dan ADV160 pun bisa mengimbangi kecepatan rombongan yang lain.

Saya pun sempat mencapai topspeed sekitar 110 km mentok dan gak bisa naik lagi, hehe… (109 km yang terekam kamera Gopro) dan karena jalanan aspal coran yang agak bumpi dan banyak lubang jadi makin ngeri, hehe… Jadi ya mending cari aman saja, dengan angka segitu juga sudah cukup untuk performa skutik 160cc Honda yang satu ini.

Selanjutnya kita sudah melewati daerah Kabupaten baru Pangandaran, ditandai dengan akses masuk ke Pantai Madasari di daerah Cijulang, kemudian pantai Batukaras dan Batu Hiu di daerah Parigi dan akhirnya kita sampai di titik finish yang berada di The Allure Villas Grand Pangandaran.

The Allure Villas Grand Pangandaran

Villa mewah yang berada di area Grand Pangandaran di daerah pantai Barat Pangandaran, saya sering mengunjungi tempat ini dan baru tahu jika di dalamnya ada banyak villa atau semacam resort ala-ala Bali.

Jarak yang ditempuh dari Bandung menuju Pangandaran yang terekam di trip meter adalah , tapi karena saya setting di tengah perjalanan, totalnya mencapai . Tapi jika ada yang tanya, berapa konsumsi rata-rata BBM-nya, hanya tercatar 36 km per liter, waduh saya paling gak bisa sih kalau soal irit-iritan, hehe…

Konsumsi BBM Rata-rata

Itulah cerita touring Bandung Pangandaran bersama DAM, untuk melihat keseruannya kalian bisa lihat videonya berikut ini :

Jangan diskip ya, soalnya ada info tentang rute touring Bandung Pangandaran lewat Pangalengan, siapa tahu berguna buat yang mau touring, dan jangan lupa subrek ya gaes 😀

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak!